Pneumonia pada anak merupakan salah satu kondisi yang banyak terjadi di Indonesia dan harus diwaspadai. Penyakit ini biasanya hadir dengan gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas. Jika tidak segera mendapat penanganan profesional, penyakit ini bisa memicu gangguan yang lebih serius, bahkan menyebabkan kematian.
Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menangani pneumonia berat yaitu dengan prosedur bronchoscopy. Prosedur ini memungkinkan dokter melakukan pemeriksaan yang lebih menyeluruh pada saluran napas. Berikut penjelasannya!
Pneumonia merupakan sebuah penyakit yang terjadi akibat infeksi pada saluran pernapasan. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tidak terkecuali pada anak-anak. Umumnya, pneumonia akan menimbulkan gejala seperti demam dan beberapa keluhan lain yang berhubungan dengan saluran pernapasan.
Untuk mengetahui seorang anak mengidap pneumonia atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan khusus. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh serangan bakteri atau virus. Keduanya dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang sudah terinfeksi. Adapun bakteri dan virus yang bisa menyebabkan penyakit pneumonia di antaranya:
Selain disebabkan oleh serangan dari bakteri dan virus, terkadang pneumonia juga dapat disebabkan oleh jamur.
Ada beberapa kategori anak yang memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia. Adapun faktor risiko pneumonia anak yaitu sebagai berikut:
Anak yang mengalami pneumonia mungkin akan menunjukan gejala yang berbeda-beda. Hal ini bisa dipengaruhi oleh penyebab utama dari penyakit tersebut. Namun, gejala yang paling umum ditemukan di antaranya:
Salah satu gejala utama pneumonia anak adalah batuk yang berlendir. Lendir ini bisa berwarna hijau, kuning, atau bahkan berdarah. Batuk berlendir merupakan respons tubuh untuk membersihkan saluran napas dari infeksi dan lendir berlebih yang terbentuk akibat pneumonia.
Batuk yang terus-menerus dapat menyebabkan rasa sakit pada anak. Sakit batuk ini bisa terasa di dada, tenggorokan, atau bahkan di perut akibat tekanan yang ditimbulkan saat batuk. Rasa sakit ini dapat membuat anak merasa sangat tidak nyaman dan sulit beristirahat.
Gejala lain yang sering muncul pada anak dengan pneumonia adalah muntah atau diare. Infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh dapat mempengaruhi sistem pencernaan, sehingga menyebabkan anak muntah atau mengalami diare. Selain itu, batuk yang sangat kuat dan terus-menerus juga bisa memicu refleks muntah.
Anak-anak yang menderita pneumonia sering kali kehilangan selera makan. Infeksi dan demam tinggi dapat membuat mereka merasa lelah dan tidak nafsu makan. Kehilangan selera makan ini bisa menyebabkan penurunan berat badan dan kekurangan nutrisi, yang pada akhirnya dapat memperburuk kondisi kesehatan anak.
Pneumonia dapat menyebabkan anak merasa sangat lelah. Tubuh yang sedang berjuang melawan infeksi membutuhkan banyak energi, dan ini bisa membuat anak merasa lemah dan lesu. Kelelahan ini juga disebabkan oleh kurangnya oksigen yang cukup dalam tubuh akibat infeksi paru-paru.
Demam adalah tanda umum akibat infeksi, termasuk pneumonia. Demam pada anak dengan pneumonia biasanya cukup tinggi dan bisa disertai dengan menggigil. Suhu tubuh yang meningkat adalah cara tubuh melawan infeksi. Namun, demam yang terlalu tinggi dan berkelanjutan harus diwaspadai dan memerlukan perhatian medis.
Baca Juga: Jenis Imunisasi pada Anak agar Tumbuh Kembang Sehat
Untuk mendiagnosis penyakit pneumonia anak ada beberapa prosedur medis yang dapat dilakukan. Mulai dari menggunakan X-ray untuk rontgen dada, tes darah, CT scan, pemeriksaan lendir dahak, hingga bronchoscopy. Berikut penjelasannya!
Prosedur pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui gambaran jaringan internal, tulang, hingga organ pada tubuh anak.
Pemeriksaan darah juga diperlukan untuk mendeteksi pneumonia pada anak. Tes ini akan melihat jumlah oksigen dan karbon dioksida yang terkandung di dalam darah.
Pemeriksaan ini akan dilakukan pada dahak yang keluar dari paru-paru dan masuk ke mulut. Prosedur ini bertujuan untuk mengetahui adanya infeksi atau tidak pada anak. Namun, pemeriksaan ini tidak akan dilakukan secara rutin karena cukup sulit mendapat sampel dahak dari anak.
CT scan akan dilakukan pada area dada dengan tujuan untuk melihat gambar struktur dada anak. Namun, pemeriksaan ini cukup jarang dilakukan.
Pemeriksaan lainnya yang paling dianjurkan untuk menemukan penyebab pasti pneumonia anak yaitu bronchoscopy. Anda bisa melakukannya di Klinik Spesialis Anak Persada Hospital.
Bronkoskopi (Bronchoscopy) merupakan sebuah prosedur yang dilakukan untuk melihat saluran udara di paru-paru menggunakan sebuah tabung tipis dan terang. Prosedur ini biasanya akan dilakukan pada anak yang menderita batuk terus-menerus, atau untuk mengetahui hal yang tidak bisa diperiksa menggunakan prosedur rontgen dada atau prosedur lainnya.
Ada beberapa keunggulan dari pemeriksaan bronchoscopy, di antaranya:
Ada beberapa alasan mengapa seseorang membutuhkan pemeriksaan bronchoscopy, di antaranya:
Pemeriksaan bronchoscopy dapat membantu mengidentifikasi adanya infeksi yang menyerang organ paru-paru.
Bronchoscopy juga dapat membantu mendiagnosis penyakit yang terdapat pada paru-paru, termasuk pneumonia anak.
Bronchoscopy memungkinkan dokter untuk mendapat biopsi jaringan dari paru-paru karena pemeriksaan dilakukan menggunakan selang fleksibel.
Bronkoskop fleksibel juga dapat digunakan untuk menyedot sekret sehingga bisa membantu mengeluarkan kotoran dari saluran anak.
Metode bronchoscopy dapat membantu proses pengobatan berbagai penyakit pada paru-paru, seperti obstruksi, penyakit paru interstisial, dan pneumonia.
Jangan biarkan gejala pneumonia memburuk. Segera lakukan pemeriksaan bronchoscopy yang aman bersama Persada Hospital. Pelayanan kesehatan akan dilakukan oleh tenaga medis profesional dan ahli di bidangnya. Sehingga anak akan mendapat pemeriksaan yang aman dan nyaman.
Pemeriksaan bronchoscopy di Persada Hospital akan dilakukan oleh tenaga medis yang sudah berpengalaman. Didukung oleh teknologi fasilitas kesehatan yang lengkap, mendukung proses dan hasil pemeriksaan yang akurat dan aman.
Tersedia juga layanan Spesialis Anak yang dapat membantu pemeriksaan dan pengobatan berbagai kondisi pada anak bayi, balita dan remaja. Layanan akan dilakukan oleh dokter spesialis, yaitu dr. Muchammad Fahrul Udin, Sp. A, Subsp. Resp. (K). Mari periksa sedini mungkin pneumonia pada anak bersama Persada Hospital!