Mengenal Radiologi Intervensi, Tujuan, dan Manfaatnya

mengenal-radiologi-intervensi-tujuan-dan-manfaatnya

Istilah radiologi intervensi tentu terdengar asing di telinga Sahabat Persada. Oleh karena itu, pada artikel berikut ini, kami ingin mengajak Sahabat Persada kenali lebih dalam mengenai radiolog intervensi.

Radiologi Intervensi adalah sub-spesialisasi yang menangani penyakit mayor dan minor menggunakan teknik invasif minimal. Melalui sayatan sebesar lubang jarum, ahli radiologi intervensi dapat menggunakan jarum dan kateter untuk mengobati berbagai kondisi dengan panduan pencitraan. 

Prosedur radiologi intervensi merupakan metode invasif jika dibandingkan dengan operasi tradisional, memungkinkan pemulihan lebih cepat, dan seringkali dapat dilakukan dalam pengaturan rawat jalan.

Dengan bantuan X-Ray dan pencitraan seperti CT Scan dan ultrasonografi, dapat membantu memandu ahli radiologi dalam mendeteksi adanya penyakit tertentu. Radiologi intervensi dapat digunakan sebagai pengganti operasi untuk banyak kondisi. Dalam beberapa kasus, dapat menghilangkan kebutuhan untuk rawat inap.

Radiologi intervensi secara garis besarnya dibagi menjadi Radiologi Intervensi Vaskuler dan Non-vaskuler. Radiologi intervensi vaskuler berhubungan atau melalui pembuluh darah, sedangkan radiologi intervensi non vaskuler tidak melalui atau berhubungan dengan pembuluh darah.

Apa Saja Manfaat dan Prosedur yang Dilakukan dalam Radiologi Intervensi?

Para ahli radiologi intervensi dapat melakukan berbagai prosedur, seperti:

1. Angiografi

Ini merupakan prosedur berupa rontgen arteri dan vena untuk menemukan penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah, serta masalah lainnya.

2. Angioplasti

Dokter akan memasukkan kateter berujung balon kecil ke dalam pembuluh darah. Kemudian dia mengembang balon untuk membuka area penyumbatan di dalam pembuluh darah.

3. Embolisasi

Dokter memasukkan zat melalui kateter ke dalam pembuluh darah untuk menghentikan aliran darah melalui pembuluh darah tersebut. Hal ini dapat dilakukan untuk mengontrol perdarahan.

4. Penempatan Stent

Dokter menempatkan sebuah stent di dalam pembuluh darah di lokasi penyumbatan. Kemudian dokter akan mengendalikan stent tersebut untuk membuka penyumbatan.

5. Biopsi Jarum

Dokter memasukkan jarum kecil ke hampir semua bagian tubuh, dipandu oleh teknik pencitraan, untuk mengambil biopsi jaringan. Jenis biopsi ini dapat memberikan diagnosis tanpa operasi. Contoh dari prosedur ini disebut biopsi jarum payudara.

6. Penyaring IVC

Dokter menempatkan filter kecil ke dalam Inferior Vena Cava (IVC). Ini adalah pembuluh darah besar yang berada di perut. Filter menangkap gumpalan darah yang mungkin masuk ke paru-paru pasien.

7. Pemasangan Kateter

Dokter memasukkan kateter ke dalam vena besar untuk memberikan obat kemoterapi, nutrisi, atau hemodialisis. Dia mungkin juga memasukkan kateter sebelum transplantasi sumsum tulang.

8. Pengobatan Kanker

Dokter memberikan obat kanker langsung ke lokasi tumor.

Radiologi intervensi dapat membantu ahli radiologi dan tim dokter dalam mendeteksi serta menangani berbagai permasalahan tertentu pada pembuluh darah dan organ tubuh dengan teknik minimal invasif, sehingga tidak meninggalkan sayatan dan luka pasca operasi yang lebar.

Persada Hospital memiliki kompetensi radiologi intervensi yang didukung oleh ahli radiologi dan dokter spesialis, maupun sub-spesialis yang andal yang profesional. Jika Sahabat Persada memerlukan prosedur radiologi intervensi, segera datang dan konsultasikan diri ke Persada Hospital. Kunjungi laman artikel Persada Hospital untuk mempelajari ragam informasi kesehatan terkini. 

Informasi selengkapnya hubungi hotline Persada Hospital di 0811-3058-8585.

Ditinjau oleh :
dr. Achmad Bayhaqi, Sp.Rad (K)
Spesialis Radiologi
Share :
#SehatBarengPersada