Mengenali ciri-ciri luka diabetes merupakan hal penting yang harus dilakukan. Pasalnya, penyakit diabetes dapat memicu komplikasi, salah satunya yaitu luka yang sulit disembuhkan.
Diabetes melitus sebenarnya tidak terlalu berbahaya apabila bisa dikendalikan. Namun, kadar glukosa yang melebihi kadar normal dapat menyebabkan komplikasi. Jika pasien gagal mengelola kadar gula dalam tubuhnya, komplikasi akan lebih sulit dicegah.
Setelah mengetahui ciri-ciri luka diabetes, pelajari gejala, jenis dan pencegahan diabetes lebih dalam.
Memahami kondisi diabetic ulcer berarti harus memahami pula arti kondisi tersebut. Berikut ini penjelasannya:
Diabetic ulcer merupakan kondisi luka yang sulit sembuh dan disebabkan karena gula darah tinggi. Umumnya, luka ini muncul di bagian kaki yang disebut sebagai diabetic foot ulcer.
Tapi, tidak menutup kemungkinan diabetic ulcer dapat muncul pada bagian tubuh lain. Pasien dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 juga berisiko mengalami luka ini, dan kondisi diabetic ulcer yang sudah parah disebut gangrene.
Selain menderita penyakit diabetes, ada penyebab lain munculnya diabetic ulcer. Berikut ini faktor penyebab diabetic ulcer terjadi pada pasien:
Penyakit diabetes dapat merusak pembuluh darah dan saraf, serta mengurangi kekuatan sel darah putih untuk melawan infeksi. Hal ini yang menyebabkan luka pada penderita diabetes cenderung lebih sulit sembuh. Adapun ciri-cirinya yaitu sebagai berikut:
Perlu diketahui bahwa kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan saraf neuropati rusak. Hal ini dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh,, terutama pada kaki dan tungkai.
Kerusakan ini dapat menyebabkan pengidap diabetes mati rasa dan tidak dapat menyadari luka atau lecet kecil pada area kakinya. Akibatnya, luka tidak mendapat pengobatan yang baik hingga kondisinya semakin parah serta menimbulkan rasa nyeri dan pembengkakan pada area kaki.
Luka diabetes yang terinfeksi dapat menunjukkan gejala infeksi, seperti keluarnya cairan berwarna atau berbau tidak sedap. Nanah ini merupakan pertanda adanya bakteri yang dapat memperburuk kondisi luka.
Kehadiran nanah harus dianggap sebagai sinyal untuk segera mencari pertolongan medis, karena infeksi dapat menyebar dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Selain itu, perlu ditekankan bahwa penderita diabetes seringkali memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, membuat mereka rentan terhadap infeksi.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan luka, mengganti perban secara teratur, dan mengikuti petunjuk perawatan luka dari profesional medis adalah langkah-langkah penting untuk mencegah infeksi yang lebih lanjut.
ciri-ciri luka diabetes berikutnya yaitu adanya eschar di sekitar luka. Eschar merupakan sebuah jaringan hitam yang terbentuk di area luka. Hal ini dapat terjadi akibat tidak ada alirah darah sehat menuju area sekitar luka.
Eschar dapat menghambat proses penyembuhan dan memperburuk infeksi. Ketika eschar muncul di sekitar luka, penanganan medis yang lebih intensif diperlukan untuk mencegah infeksi dan komplikasi lainnya.
Selulitis adalah infeksi pada jaringan lunak yang dapat berkembang di sekitar luka diabetes. Gejala selulitis meliputi kemerahan, bengkak, dan panas pada kulit di sekitar luka.
Penderita diabetes perlu memperhatikan tanda-tanda ini karena selulitis dapat menyebabkan masalah serius jika tidak diobati dengan cepat. Pengelolaan kadar gula darah yang baik dan perawatan luka yang hati-hati dapat membantu mencegah perkembangan selulitis.
Selulitis dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan komplikasi serius jika tidak diatasi secara tepat waktu. Oleh karena itu, penting untuk selalu memantau tanda-tanda selulitis dan segera berkonsultasi dengan profesional medis jika gejala muncul.
Diabetes tipe 1 atau 2 dapat menyebabkan ulkus kaki diabetik. Ini merupakan luka pada kulit serta hilangnya ketebalan pada kulit kaki akibat komplikasi dari vaskular dan neuropatik. Biasanya hal ini terjadi dengan didahului dengan melepuhnya subepidermal hemoragik.
Ulkus biasanya berkembang dalam bentuk kapalan pada bagian yang sering tertekan dan memiliki bentuk mirip lingkaran. Pengelolaan ulkus kaki melibatkan perawatan luka yang hati-hati, pengelolaan gula darah, dan pemberian antibiotik jika infeksi terjadi.
Penderita diabetes sering mengalami mati rasa dan kusam pada bagian tubuh tertentu, terutama pada kaki dan tangan. Hal ini disebabkan oleh kerusakan saraf atau neuropati, yang merupakan komplikasi umum dari diabetes.
Ketika saraf-saraf ini terganggu, penderita akan kehilangan sensasi, sehingga mereka mungkin tidak menyadari adanya luka atau tekanan pada kulit.
Ciri-ciri luka diabetes berikutnya yaitu munculnya luka terbuka pada tubuh, terutama kaki. Kadar gula darah yang terus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan diabetes semakin tidak terkontrol.
Salah satu dampak dari tingginya kadar gula darah ini yaitu munculnya luka terbuka yang sulit disembuhkan. Hal ini terjadi akibat peredaran darah yang tidak lancar dan saraf yang rusak. Biasanya, luka ini muncul di area kaki.
Ciri-ciri lainnya yang dapat dilihat pada kulit yaitu munculnya kutil pada beberapa area tubuh. Meskipun hal ini tidak berbahaya, tetapi kutil ini merupakan pertanda kadar insulin yang terlalu tinggi di dalam darah.
Umumnya, kutil ini akan muncul pada beberapa area seperti leher, ketika, kelopak mata, atau selangkangan. Bila Anda mendapati hal ini pada tubuh, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan diabetic center & wound clinic di Persada Hospital.
Borok pada kaki merupakan ciri umum yang seringkali dialami oleh penderita diabetes. Hal ini dapat terjadi akibat adanya perubahan pada kulit, saraf, serta pembuluh darah yang tidak terkendali pada pengidap diabetes.
Gejala yang muncul dapat berupa luka terbuka pada telapak kaki. Luka ini dapat menjadi gerbang untuk masuknya kuman dari luar dan menginfeksi kaki hingga luka tersebut mengeluarkan nanah dan aroma yang kurang sedap. Jika dibiarkan, infeksi dapat menyebar ke seluruh peredaran darah.
Hammertoes merupakan sebuah gangguan yang menyebabkan jari-jari pada kaki yang tampak menekuk ke bawah. Hal ini terjadi akibat melemahnya otot dan kondisi tendon yang menjadi lebih singkat.
Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit bagi penderitanya hingga membuat penderita diabetes masih sulit berjalan. Posisi yang tidak normal ini dapat meningkatkan risiko tekanan dan gesekan, yang kemudian dapat menyebabkan luka dan infeksi.
Lenting juga menjadi salah satu masalah yang sering dialami oleh penderita diabetes. Lenting memiliki bentuk mirip dengan gelembung berisi cairan pada permukaan kaki. Biasanya hal ini terjadi akibat adanya gesekan secara terus-menerus pada permukaan bagian atas di kaki.
Jika lenting muncul di area kaki, usahakan agar tidak memecahnya karena dapat menyebabkan luka serta infeksi yang lebih parah. Akhirnya, luka tersebut dapat berubah menjadi ulkus diabetik.
Pada kasus diabetes yang cukup parah dan pasien mengalami luka, terdapat tingkatan luka yang ditandai dengan kedalaman luka serta jaringan kulit di sekitarnya. Berikut ini klasifikasi tingkat keparahan kondisi diabetic ulcer:
Sudah dijelaskan singkat di atas bahwa setiap tubuh penderita diabetes dapat berpotensi mengalami luka. Namun, lokasi yang paling rawan adalah bagian kaki dan tungkai. Hal ini dikarenakan kaki bagian paling utama yang dapat terluka apabila tidak berhati-hati.
Selain itu, hilangnya perasaan sakit saat terbentur atau tergores pada bagian kaki juga menyebabkan mengapa diabetic ulcer paling sering muncul di bagian kaki.
Pengobatan diabetic ulcer pada dasarnya perlu penanganan yang berbeda. Karena tujuan utama adalah mempercepat kesembuhan sebelum terlambat. Beberapa langkah pengobatan diabetic ulcer adalah:
Untuk proses pengobatan luka yang serius pada kondisi diabetic ulcer adalah mengunjungi fasilitas kesehatan atau dokter. Karena kondisi ini tidak dapat sembarangan ditangani dan bisa berpotensi kaki diamputasi jika kasusnya memburuk.
Ciri ciri luka diabetes yang mau sembuh dapat ditandai dengan luka yang mulai mengering dan luka yang berhenti menyebar. Namun, untuk mendapatkan proses ini, Anda membutuhkan kesabaran dan waktu yang tidak sedikit.
Cara terbaik pencegahan diabetic ulcer adalah mencegah luka berkembang di awal. Beberapa cara untuk mencegahnya adalah:
Diabetes merupakan salah satu jenis penyakit yang dapat menyerang siapa saja, baik kalangan muda maupun kalangan tua. Salah satu ciri yang paling umum dialami oleh penderita diabetes adalah munculnya luka yang sulit disembuhkan pada tubuh.
Bila Anda merasa sedang atau pernah mengalami beberapa ciri-ciri luka diabetes di atas, segera periksakan diri bersama Comprehensive Diabetic Center & Wound Clinic Persada Hospital Malang. Dilengkapi dengan fasilitas yang memadai dan tenaga medis yang berpengalaman, deteksi dini diabetes dapat dilakukan dengan lebih komprehensif. Mari konsultasikan keluhan Anda via kontak kami di sini.
Pelajari juga beragam informasi terkini seputar tips kesehatan melalui laman artikel Persada Hospital.