Penyakit stroke menjadi salah satu ancaman besar bagi kesehatan, dengan prevalensinya yang terus meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan 357.183 angka kematian akibat stroke di Indonesia, yang menggambarkan 21,12% total kematian akibat penyakit di Indonesia. Data nasional pada tahun 2020 juga mengindikasikan bahwa stroke merupakan penyebab kematian tertinggi, mencapai 15,4%. Diperkirakan terdapat sekitar 750.000 kasus stroke per tahun di Indonesia, dengan 200.000 di antaranya merupakan kasus stroke berulang.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini dalam meminimalkan dampak buruk dari penyakit ini. Salah satu metode yang kini semakin dikenal adalah tes genomik untuk skrining stroke.
Tes ini memungkinkan kita mengetahui faktor risiko genetik yang mungkin berkontribusi pada terjadinya stroke serta memungkinkan dokter menyusun program pencegahan terjadinya stroke yang spesifik sesuai karakteristik individu. Yuk, cari tahu lebih lanjut terkait apa itu uji genomik dan prosedurnya!
Sesuai namanya, genetic testing atau tes genomik adalah pemeriksaan genetik yang dilakukan untuk memeriksa kemungkinan adanya kelainan pada gen yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang.
Dalam konteks skrining stroke, tes ini dapat mendeteksi apakah seseorang memiliki faktor risiko genetik tertentu yang meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke.
Pada prosesnya, uji genetik ini melibatkan pengambilan sampel darah, jaringan, atau sel tubuh lainnya, untuk kemudian diuji apakah ada mutasi atau kelainan pada gen yang bisa meningkatkan risiko seseorang terhadap penyakit tertentu, termasuk stroke.
Seiring dengan kemajuan ilmu genetika, uji genomik semakin digunakan dalam dunia medis untuk mengidentifikasi risiko berbagai penyakit, termasuk faktor risiko stroke.
Dalam hal ini, pengujian tersebut perlu pada pasien yang memang berisiko tinggi atau memiliki riwayat keluarga dengan masalah serupa.
Selain itu, menurut penelitian dari American Heart Association, ada beberapa penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh faktor genetik, seperti:
Penyakit-penyakit ini sering kali berhubungan erat dengan peningkatan risiko terjadinya stroke.
Namun dengan melakukan pengujian genomik, ini bisa membantu kita mengidentifikasi kelainan genetik yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular di atas dan menyusun program pencegahan stroke secara tepat.
Prosedur uji genetik biasanya dimulai dengan konsultasi medis. Setelah itu, sampel darah atau jaringan tubuh lainnya akan diambil untuk dianalisis di laboratorium.
Berikut rincian lengkapnya:
Sebelum menjalani tes, Anda akan berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Neurologi /dokter Neurologi Subspesialis Neurovaskular/Stroke untuk membahas riwayat medis Anda dan keluarga.
Ini penting untuk memahami apakah ada kondisi genetik yang berhubungan dengan stroke atau penyakit jantung dalam keluarga. Dari situ, dokter akan mengevaluasi apakah tes genetik memang relevan untuk kondisi Anda atau tidak.
Setelah mendapatkan persetujuan, sampel darah atau air liur akan diambil untuk dianalisis. Pengambilan sampel ini adalah proses yang cepat dan tidak menyakitkan. Tes genomik dapat dilakukan dengan menggunakan sampel darah, air liur, atau bahkan jaringan tubuh lain seperti kulit.
Setelah sampel dikirim ke laboratorium, proses analisis akan dimulai. Hasil dari tes ini biasanya akan memakan waktu beberapa minggu.
Di laboratorium, DNA Anda akan diekstraksi dan dianalisis untuk mencari potensi perubahan genetik yang dapat meningkatkan risiko stroke atau penyakit jantung.
Jika hasil tes telah tersedia, Dokter Spesialis Neurologi Subspesialis Neurovaskular/Stroke akan menghubungi Anda untuk membahas hasilnya dan apabila pasien setuju, maka akan menawarkan program pencegahan yang spesifik berdasarkan profil genomik pasien.
Dokter akan menawarkan pemeriksaan pembuluh darah otak yang canggih apabila hasil pemeriksaan genomik serta pemeriksaan kondisi pasien menunjukkan perlu pemeriksaan lanjutan.
Dokter juga bisa menyarankan dan membuat program modifikasi gaya hidup dan monitoringnya secara telemonitoring dengan teknologi digital atau monitoring secara konvensional dengan melibatkan keluarga dan dokter keluarga.
Sebelum melakukan tes genomik, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan tes ini sesuai dengan kebutuhan Anda, yaitu:
Apakah Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular atau stroke?
Jika ya, tes ini mungkin sangat relevan untuk mengetahui apakah ada faktor risiko genetik yang dapat mempengaruhi kesehatan Anda di masa depan.
Pasalnya, tes genetik bisa membantu mengidentifikasi apakah Anda membawa mutasi genetik yang meningkatkan risiko stroke atau tidak.
Selanjutnya, penting juga untuk berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Neurologi Subspesialis Neurovaskluar/Stroke sebelum memutuskan untuk melakukan uji genomik.
Dokter akan membantu Anda memahami manfaat dan keterbatasan dari tes ini serta memberikan informasi mengenai potensi risiko kesehatan yang perlu diawasi.
Terakhir, perlu diingat bahwa tes ini mungkin memerlukan biaya tertentu, tergantung pada tempat dan jenis tes yang Anda pilih.
Selain itu, hasil tes ini dapat memakan waktu beberapa minggu untuk keluar.
Jadi, pastikan Anda sudah siap dengan waktu dan biaya yang diperlukan sebelum menjalani tesnya.
Setelah hasil tes keluar, langkah selanjutnya adalah memahami hasil tersebut dan mengikuti saran dari dokter untuk mengelola risiko yang terdeteksi. Di antaranya yaitu:
Jika hasil tes menunjukkan adanya faktor risiko genetik terkait stroke, dokter mungkin akan merekomendasikan pemantauan lebih lanjut dan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi masalah sejak dini.
Prosedur ini bisa termasuk pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, dan tes lainnya yang relevan.
Apabila Anda memang terdeteksi memiliki faktor risiko untuk stroke, salah satu langkah yang paling penting adalah melakukan perubahan gaya hidup.
Contoh perilaku seperti mengatur pola makan sehat, berolahraga secara teratur, berhenti merokok, dan mengelola stres dapat sangat membantu mengurangi risiko stroke.
Tergantung pada hasil tes dan faktor risiko yang ditemukan, dokter mungkin akan merekomendasikan Anda pengobatan atau intervensi medis.
Ini bisa berupa obat untuk mengontrol tekanan darah atau kolesterol, atau bahkan prosedur medis tertentu untuk mengurangi dan mendeteksi risiko stroke.
Jika tertarik untuk melakukan tes genetik sebagai langkah skrining stroke dan pencegahan stroke secara tepat serta sesuai karakteristik individu dengan menggunakan teknologi digital maupun konvensional.
Persada Hospital menyediakan layanan Comprehensive Stroke Clinic yang berisi Dokter Spesialis Neurologi Subspesialis Neurovaskular/Stroke dan Dokter Spesialis Neurologi yang dapat membantu Anda.
Kami akan membantu Anda agar lebih memahami risiko stroke dan faktor genetik yang dapat mempengaruhinya.
Di sini, Anda bisa mendapatkan layanan medis terbaik, mulai dari tes genomik hingga saran dan perawatan terkait pengelolaan faktor risiko stroke.
Kunjungi laman resmi Persada Hospital untuk informasi lebih lanjut dan untuk penjadwalan pemeriksaan Anda! Cek juga berbagai informasi kesehatan lainnya di halaman blog kami.