Kenali Penyebab Pembengkakan Jantung, Gejala dan Cara Mengobatinya

penyebab pembengkakan jantung-Persada Hospital

Jantung bengkak, tau kardiomegali, merupakan pembengkakan pada jantung sehingga membuat ukuran jantung lebih besar melebihi ukuran normalnya. Umumnya, penyebab pembengkakan jantung adalah penebalan pada otot jantung yang membuat jantung menjadi lebih tebal hingga bengkak.

Kondisi jantung bengkak tidak bisa dianggap remeh, sehingga harus segera ditangani agar tidak berisiko berujung pada penyakit yang lebih parah. Oleh sebab itu, Anda harus memahami apa saja penyebabnya serta gejala yang perlu diwaspadai dan cara pengobatannya seperti yang dibahas berikut ini.

Apa Itu Pembengkakan Jantung (Kardiomegali)?

Kardiomegali merupakan kondisi di mana jantung mengalami pembengkakan atau ukurannya melebihi ukuran jantung normal. Hal  ini bisa terjadi pada seluruh bagian jantung atau hanya pada sebagian bagian tertentu, seperti ventrikel kiri, ventrikel kanan, atrium kanan atau atrium kiri.

Secara medis pembengkakan jantung sering sekali merupakan tanda dari kondisi medis lain yang memiliki komplikasi berupa kardiomegali.

Pada beberapa orang, kardiomegali dapat terjadi tanpa gejala sama sekali, tetapi pada kasus lainnya, kondisi ini bisa menyebabkan jantung kesulitan untuk memompa darah dengan  adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.

Penyebab umumnya dapat berupa hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes melitus penyakit jantung koroner, penyakit katup jantung, atau infeksi penyakit dan gangguan irama jantung (aritmia), kehamilan dan lainnya.

Penyebab Pembengkakan Jantung

Jantung yang bengkak dapat terjadi sebagai respons perubahan beban kerja yang terlalu berat, jadi jantung pun memompa darah lebih keras lalu berujung pada kerusakan otot jantung. Lebih lengkapnya, berikut beberapa kondisi yang memicu jantung bengkak:

1. Hipertensi 

Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, menjadi kondisi yang mengharuskan jantung bekerja ekstra ketika memompa darah menuju seluruh area tubuh. Bila kondisi hipertensi berlangsung secara berkelanjutan dalam waktu yang lama, akan memicu jantung bengkak.

Kondisi tersebut bisa disebut sebagai hipertensi pulmonal, yang mana tekanan darah tinggi terjadi di area arteri sebagai tempat jantung serta paru-paru terhubung.

2. Kardiomiopati 

Penyebab jantung bengkak berikutnya merupakan kardiomiopati. Kondisi tersebut terjadi ketika jantung kesulitan memompa darah untuk kebutuhan seluruh tubuh. 

Kardiomiopati pun lalu menyerang area otot jantung, sehingga berujung pada kondisi jantung yang bengkak akibat usaha berlebihan agar aktivitas memompa darah bisa tetap berlangsung.

3. Penyakit Jantung Penyerta

Istilahnya adalah kardiomegali kongenital, di mana penyakit jantung adalah bawaan dari lahir. Kondisi tersebut seringkali kurang disadari bahayanya karena telah ada sejak lahir, sehingga mengiranya sebagai masalah kesehatan yang biasa.

Anda dapat mengenali kondisi penyakit jantung penyerta atau bawaan dari lahir dengan melihat ciri-cirinya di bawah ini:

  • Cacat septum ventrikel, yang merupakan kondisi munculnya lubang pada area dinding sebagai pemisah dua ruang di bagian bawah jantung;
  • Patent ductus arteriosus, yang mana lubang pada kondisi ini terdapat di aorta, atau arteri utama jantung;
  • Cacat septum atrium, yang merupakan kondisi kebocoran pada bilik jantung;
  • Tetralogy of Fallot, atau TOF, yaitu kondisi cacat lahir dengan dampak gangguan pada aliran darah yang melalui jantung;
  • Koarktasio aorta, yaitu penyempitan pada aorta;
  • Anomali Ebstein, yang merupakan gangguan kesehatan di katup jantung sebagai pemisah antara atrium serta ventrikel.

4. Iskemia Jantung

Iskemia, atau kondisi di mana pasokan darah pada organ tertentu di tubuh berkurang, menjadi penyebab pembengkakan jantung selanjutnya yang perlu Anda waspadai. Ketika jantung mengalami iskemia, maka risikonya sel-sel di dalam jantung akan menjadi rusak.

Ketika sel pada jantung sudah mengalami kerusakan, jantung pun akan sulit untuk melakukan tugasnya memompa darah ke seluruh tubuh.

5. Penyakit Katup Jantung

Jantung memiliki empat katup dengan peran penting pada masing-masing katup. Terdapat penyakit yang dapat menyerang beberapa atau salah satu katup. 

Ketika penyakit katup jantung sudah terjadi, kondisi jantung bengkak pun tidak dapat dihindari dikarenakan aliran darah yang terhambat. 

Gejala Pembengkakan Jantung

Setelah mengetahui penyebab pembengkakan jantung, mari simak apa saja gejala yang mungkin ditunjukkan ketika seseorang mengalami kondisi ini. Harapannya, tindakan pencegahan da

  1. Merasa lemah walau tidak beraktivitas secara intens;
  2. Napas menjadi lebih pendek, khususnya saat beraktivitas fisik atau pun sedang berbaring sehingga bernapas cenderung lebih sulit;
  3. Merasa pusing, bahkan bisa sampai jatuh pingsan;
  4. Area abdomen membengkak, yang disebabkan oleh penumpukan cairan;
  5. Bagian tubuh seperti kaki, khususnya pergelangan dan lutut, akan membengkak;
  6. Detak jantung sangat cepat dan bisa terdengar debar jantungnya;
  7. Tekanan di area dada yang terasa tidak nyaman atau berdebar.

Diagnosa Pembengkakan Jantung

Kondisi jantung bengkak akan didiagnosa dengan berbagai metode sehingga dokter dapat mengetahui persis apa penyebab pembengkakan jantung. Adapun tahap pertama adalah tanya jawab gejala maupun riwayat penyakit pasien.

Setelah itu, proses dilanjutkan dengan tahap pemeriksaan dengan alat medis yang khusus seperti di bawah ini:

  1. Rontgen dada. Tujuannya untuk mengukur jantung serta paru-paru sehingga mengetahui kenormalannya;
  2. Elektrokardiogram (EKG), atau rekam jantung. Untuk melihat aktivitas listrik pada jantung, sehingga irama jantung serta kondisi otot pada jantung lebih mudah diidentifikasi;
  3. Ekokardiografi, atau USG jantung. Tujuannya agar ketebalan otot, kinerja katup jantung, lalu ukuran bilik jantung, serta kinerja pompa jantung, bisa diamati dengan baik;
  4. MRI atau CT scan. Untuk mengobservasi gambaran jantung dengan lebih detail;
  5. Exercise test, atau tes stres. Tujuannya memantau kinerja jantung saat memompa darah ketika beraktivitas fisik, caranya dengan berjalan di treadmill hingga menggunakan sepeda statis.

Anda pun dapat mengunjungi Persada Hospital untuk melakukan sederet tes diagnosa pembengkakan jantung, sebab fasilitas dan layanan Rumah Sakit Jantung di Malang ini komprehensif dan memadai.

Pengobatan Pembengkakan Jantung

Umumnya, dokter akan memberikan obat-obatan, beberapa contohnya yaitu obat untuk menurunkan tekanan darah dari golongan ACE Inhibitor, lalu penghambat beta, serta obat diuretik, agar gejala dan penyebab pembengkakan jantung dapat diatasi serta tidak bertambah parah. 

Pasien pun perlu melakukan kegiatan pendukung untuk mengoptimalkan kinerja obat. Melakukan olahraga rutin, manajemen stres, pola makan seimbang, hingga tidur yang cukup jadi beberapa kegiatan menyehatkan yang direkomendasikan.

Lalu, untuk tindakan medis yang bisa dilakukan jika pasien memerlukannya adalah dengan:

  1. Operasi bypass koroner;
  2. Memasang stent di pembuluh darah koroner;
  3. Ablasi untuk mengatasi irama jantung yang tidak normal;
  4. Mengganti atau memperbaiki katup jantung;
  5. Memasang alat kejut jantung;
  6. Memasang pompa artifisial pada jantung;
  7. Operasi transplantasi jantung.

Kapan Harus ke Dokter?

Pasien harus segera ke dokter ketika gejala serangan jantung sudah dialami. Adapun serangan jantung dapat ditandai sebagai berikut:

  1. Merasa tidak nyaman pada area atas tubuh, yang dimulai dari area punggung, lalu lengan, perut, kemudian leher, serta rahang;
  2. Merasakan nyeri dada;
  3. Sesak napas yang berat, walau tidak memiliki asma atau pun gangguan pernapasan tertentu;
  4. Seringkali pingsan tiba-tiba, bisa setelah beraktivitas berat maupun tidak.

Siapakah yang Berisiko untuk Mengalami Pembengkakan Jantung

Tahukah Anda? Pembesaran jantung atau kardiomegali bisa terjadi kepada siapa saja.

Namun, ada juga beberapa faktor yang bisa membuat seseorang lebih berisiko untuk mengalami kondisi ini. Mengetahui faktor-faktor risiko ini bisa membantu Anda mengambil langkah pencegahan yang tepat. Berikut rinciannya:

1. Orang dengan Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Hipertensi alias tekanan darah tinggi adalah salah satu penyebab utama kondisi ini.

Ketika tekanan darah tinggi terjadi, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Seiring waktu, ini bisa menyebabkan penebalan atau pelebaran pada otot jantung, yang pada akhirnya membuat jantung menjadi membesar.

2. Riwayat Keluarga dengan Penyakit Jantung atau Penyakit Jantung Bawaan

Jika dalam keluarga Anda terdapat riwayat penyakit jantung atau kardiomegali, harap berhati-hati! Sebab, itu artinya Anda berisiko lebih tinggi mengalami kondisi yang sama.

Penyakit jantung seperti kardiomiopati yang bersifat turunan bisa menyebabkan pembengkakan jantung. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan melaporkan riwayat keluarga Anda kepada dokter.

3. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Penggunaan alkohol dalam jumlah besar dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan pada otot jantung, yang turut berisiko menyebabkan kardiomegali.

Pada beberapa kasus, hal ini dikenal dengan istilah kardiomiopati alkoholik, yang merupakan pembesaran jantung akibat konsumsi alkohol yang berlebihan.

4. Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung

Pembesaran jantung seringkali terjadi akibat penyakit jantung koroner yang mengganggu aliran darah ke jantung.

Ketika aliran darah terhambat, jantung akan kesulitan dalam memompa darah, yang menyebabkan pembesaran pada otot jantung.

Dalam hal ini, kardiomegali dapat terjadi sebagai akibat dari serangan jantung yang merusak bagian-bagian jantung tertentu.

5. Penyakit Katup Jantung

Gangguan pada katup jantung, seperti kebocoran atau penyempitan katup, juga dapat menyebabkan pembengkakan.

Jika katup jantung tidak berfungsi dengan baik, itu artinya jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan kardiomegali jika tidak ditangani dengan benar.

6. Gaya Hidup Sedentari

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas, yang meningkatkan risiko terkena hipertensi, diabetes, dan masalah jantung lainnya.

Dalam hal ini, gaya hidup yang tidak aktif (sedentari) membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang kemudian berpotensi menyebabkan kardiomegali.

Untuk itu, aktivitas fisik secara teratur dapat membantu menjaga jantung tetap sehat dan mencegah pembengkakan.

7. Orang dengan Kondisi Diabetes dan Sindrom Metabolik

Jika tidak terkontrol dengan baik, diabetes dapat meningkatkan risiko terkena berbagai komplikasi jantung, termasuk pembengkakan.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan otot jantung, memperburuk fungsi jantung, dan kemudian menyebabkan kardiomegali.

Apa yang Terjadi Jika Anda Mengidap Kardiomegali?

Jika Anda mengidap pembesaran jantung, jantung akan kesulitan dalam memompa darah yang diperlukan oleh tubuh.

Hal ini disebabkan oleh otot jantung yang melemah atau tidak dapat bekerja secara optimal karena pembengkakan yang terjadi.

Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memicu beberapa masalah serius, lainnya:

1. Gagal Jantung

Ketika jantung membesar, kemampuannya untuk memompa darah menjadi terbatas, yang mengakibatkan penurunan pasokan darah ke seluruh tubuh.

Ini bisa menyebabkan tubuh kekurangan oksigen dan nutrisi yang penting untuk organ-organ vital, sehingga mengarah pada gagal jantung.

2. Stroke dan Gumpalan Darah

Pembesaran jantung dapat menyebabkan gangguan dalam aliran darah, yang meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah.

Gumpalan darah ini dapat terlepas dan berpindah ke otak dan menyebabkan stroke.

3. Gangguan Irama Jantung (Aritmia) bahkan Menyebabkan Kematian

Pada beberapa penderita kardiomegali, pembesaran jantung bisa mengganggu ritme normal jantung, hingga menyebabkan irama jantung yang tidak teratur atau aritmia.

Aritmia bisa berbahaya karena dapat meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung atau serangan jantung mendadak.

4. Penyumbatan pada Pembuluh Darah

Pembesaran jantung yang berlanjut dapat menyebabkan penurunan efisiensi fungsi jantung, yang meningkatkan risiko penyumbatan pada pembuluh darah.

Hal ini bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah seperti serangan jantung atau tromboemboli (penyumbatan pembuluh darah akibat gumpalan darah).

Pada dasarnya gangguan pada jantung dapat membawa banyak kondisi komplikasi yang fatal. Itulah mengapa penting bagi Anda untuk memahami apa saja penyebab pembengkakan jantung agar bisa melakukan langkah antisipasi.

Pemeriksaan kondisi jantung secara rutin juga sangat penting untuk dilakukan. Kunjungi dokter spesialis jantung untuk konsultasi dan pemeriksaan yang lebih akurat secara berkala.

Pencegahan Pembengkakan Jantung

Mencegah pembesaran jantung sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung Anda. Beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk mengurangi risikonya adalah:

Terapkan gaya hidup sehat:

  • Menjaga tekanan darah tetap normal dengan mengurangi konsumsi garam, menghindari alkohol, dan rutin berolahraga.
  • Berhenti merokok, sebab rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Menerapkan pola makan sehat dengan konsumsi makanan yang kaya serat, rendah lemak jenuh, dan mengandung banyak vitamin.
  • Olahraga teratur atau melakukan aktivitas fisik yang cukup, seperti berjalan kaki, berlari ringan, atau berenang.
  • Mengelola stres, sebab stres kronis dapat mempengaruhi tekanan darah dan kesehatan jantung.
  • Kontrol kesehatan secara berkala.

Selain itu, penting juga untuk rutin melakukan pemeriksaan jantung, terutama jika ada faktor risiko seperti riwayat keluarga atau tekanan darah tinggi.

Kontrol dan Obati Pembengkakan Jantung bersama Rumah Sakit Jantung Persada Hospital Malang

Jika tidak ditangani, pembengkakan jantung akan menyebabkan komplikasi kesehatan yang fatal. Maka, penting untuk segera mengunjungi dokter guna kesembuhan pasien dari pembengkakan jantung. Persada Hospital merupakan Rumah Sakit Jantung di Malang yang memiliki fasilitas serta layanan jantung komprehensif.

Didukung dengan teknologi, dokter kompeten, dan tim terbaik, kami mampu menangani serangan jantung dengan tetap berkolaborasi bersama keluarga pasien untuk dukungan moril. Kunjungi Persada Hospital untuk kontrol kesehatan jantung dan pengobatan permasalahan jantung seperti pembengkakan jantung!

Persada Hospital memiliki Cardiac Center yang akan membantu Anda mendeteksi penyebab pembengkakan jantung secara komprehensif melalui layanan dan fasilitas klinik yang memadai. Anda pun bisa mendapatkan penanganan yang sesuai agar kondisi jantung kembali stabil dan tidak berlanjut ke tingkat yang lebih parah hingga memicu komplikasi.

Kunjungi laman dokter Persada Hospital untuk melakukan konsultasi bersama Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Heny Martini, Sp.JP (K), FIHA. Jangan lewatkan juga  artikel-artikel menarik seputar kesehatan lainnya di blog Persada Hospital.

Informasi Lebih Lanjut Hubungi - 081130588585
Ditinjau oleh :
dr. Heny Martini, Sp.JP (K), FIHA
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Bagikan :
#SehatBarengPersada