Operasi Bedah Jantung Minimal Invasif: Tujuan, dan Risikonya

Operasi Bedah Jantung Minimal Invasif: Tujuan, dan Risikonya

Operasi bedah jantung minimal invasif merupakan prosedur operasi jantung yang dilakukan melalui satu atau lebih insisi atau sayatan kecil. Berbeda dengan operasi jantung terbuka yang biasanya menggunakan satu sayatan panjang di bagian depan dada.

Operasi bedah jantung minimal invasif melibatkan pembuatan sayatan kecil di sisi kiri intercostal space sepanjang 8 cm di sela iga untuk mencapai jantung di antara tulang rusuk, bukan dengan memotong tulang dada, seperti yang dilakukan pada operasi jantung terbuka.

Operasi bedah jantung minimal invasif dapat dilakukan dengan tujuan untuk mengobati berbagai kondisi jantung. Operasi ini meminimalisir rasa sakit dan pemulihan yang lebih cepat kepada pasien.

Salah satu cara operasi bedah jantung minimal invasif yaitu dengan menggunakan thoracoscope. Operasi dilakukan dengan direct vision melalui sayatan kecil. Thoracoscope akan dimasukkan melalui sayatan tersebut untuk melihat kondisi jantung pasien. Thoracoscope digunakan untuk membantu visualisasi.

Ada beberapa jenis prosedur jantung yang dapat dilakukan dengan operasi bedah jantung minimal invasif, antara lain:

  1. Penggantian katup aorta
  2. Defek septum atrium dan penutupan paten foramen ovale
  3. Operasi defek septum atrioventrikular
  4. Operasi bypass arteri koroner
  5. Prosedur labirin untuk fibrilasi atrium
  6. Perbaikan atau penggantian katup mitral
  7. Pengambilan vena saphena untuk operasi bypass arteri koroner
  8. Perbaikan atau penggantian katup trikuspid

Apakah Operasi Bedah Jantung Minimal Invasif Aman?

Ya, operasi bedah jantung minimal invasif tergolong aman dan minim risiko. Beberapa keunggulan dari operasi bedah jantung minimal invasif jika dibandingkan dengan operasi jantung terbuka, seperti:

  1. Minim risiko kehilangan darah
  2. Risiko infeksi lebih rendah
  3. Mengurangi trauma dan rasa sakit
  4. Proses pemulihan lebih cepat dan pasien lebih cepat kembali ke aktivitas normal 
  5. Bekas luka yang lebih kecil dan tidak terlalu terlihat

Namun, tidak semua pasien dapat memenuhi syarat untuk menjalani operasi bedah jantung minimal invasif. Secara umum, operasi bedah jantung minimal invasif tidak disarankan bagi pasien yang pernah menjalani operasi bedah jantung sebelumnya.

Untuk menentukan apakah Anda memenuhi syarat untuk menjalani operasi bedah jantung minimal invasif, dokter mungkin akan memeriksa kondisi Anda seperti:

  1. Riwayat medis 
  2. Pemeriksaan fisik
  3. Melakukan tes penunjang (seperti tes pencitraan, tes laboratorium, tes fungsi paru, dan pemeriksaan jantung)

Dokter dan tim medis akan mendampingi Anda untuk menentukan opsi terbaik dalam menangani kondisi Anda. 

Baca Juga: Operasi Jantung Bypass CABG untuk Penyakit Jantung Koroner 

Operasi Bedah Jantung Minimal Invasif di Cardiac Center Persada Hospital Malang

Persada Hospital mampu menangani pasien dengan berbagai gangguan jantung melalui operasi bedah jantung minimal invasif. Didukung dengan teknologi, dokter kompeten, dan tim terbaik, kami mampu menangani beragam permasalahan jantung dengan tetap berkolaborasi bersama keluarga pasien untuk support moril.

Kunjungi Cardiac Center Persada Hospital untuk melakukan pengecekan lebih lanjut jika Anda mengalami gejala sakit jantung dan pengobatan penyakit jantung. Cek jadwal dokter jantung Persada Hospital untuk melakukan kunjungan konsultasi di poli jantung. Pelajari juga berbagai informasi kesehatan terkini melalui laman artikel Persada Hospital.

Persada Hospital juga siap untuk melayani masyarakat dan seluruh pihak yang membutuhkan prosedur operasi bedah jantung minimal invasif. Informasi selengkapnya hubungi hotline Persada Hospital di 0811-3058-8585.

Informasi Lebih Lanjut Hubungi - 081130588585
Ditinjau oleh :
dr. M. Alfa Ferry Santoso MD, FRCS, FCS, Sp.BTKV, FIHA.
Spesialis BTKV (Bedah Thorax Kardiovaskuler)
Share :
#SehatBarengPersada