Cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament) - Gejala, Penyebab, Pengobatan

pengobatan cedera acl di Persada Hospital Malang

Cedera ACL adalah salah satu jenis cedera lutut yang paling sering dialami, terutama oleh atlet atau orang yang aktif secara fisik. ACL, atau Anterior Cruciate Ligament, merupakan ligamen penting yang berfungsi menstabilkan lutut saat bergerak.

Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu cedera ACL, penyebabnya, gejala yang sering muncul, serta langkah penanganan yang dapat dilakukan untuk memulihkan fungsi lutut. 

Dengan memahami cedera ini lebih dalam, Anda dapat mengambil langkah pencegahan atau perawatan yang tepat. Mari kita bahas!

Apa Itu Cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament)

Secara lebih jelas, cedera ACL adalah salah satu jenis cedera lutut yang melibatkan kerusakan pada ligamen anterior cruciate. Ligamen ini terletak di tengah lutut dan berfungsi menghubungkan tulang paha (femur) dengan tulang kering (tibia). 

Oleh sebab itu, ACL berperan penting dalam menjaga stabilitas lutut, terutama saat melakukan gerakan maju-mundur atau rotasi.

Karena perannya yang penting, cedera pada ACL dapat sangat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak dengan normal.

Cedera ACL umumnya terjadi akibat aktivitas yang melibatkan tekanan tinggi pada lutut, seperti olahraga yang dengan gerakan yang berlebihan, lompatan, atau hentakan keras.

Selain itu, cedera ACL dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu cedera parsial dan cedera total. 

Cedera parsial terjadi ketika ligamen hanya robek sebagian, sehingga masih ada sedikit fungsi yang tersisa. Sementara itu, cedera total terjadi jika ligamen robek sepenuhnya, sehingga menyebabkan ketidakstabilan pada lutut.

Gejala Cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament)

Cedera ACL, sering kali terjadi secara tiba-tiba dan menimbulkan gejala yang langsung terasa. Biasanya, cedera ini diawali dengan trauma pada lutut akibat gerakan yang tidak terkendali, seperti lompatan, perubahan arah mendadak, atau benturan keras. 

Berikut adalah beberapa gejala utama yang sering dialami oleh penderita cedera ACL:

  • Nyeri tiba-tiba dan intens di lutut
  • Suara "tuk" pada saat cedera
  • Pembengkakan cepat pada lutut
  • Ketidakstabilan pada lutut
  • Kesulitan bergerak atau meluruskan lutut
  • Penurunan kekuatan pada lutut 

Apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. 

Penanganan sedini mungkin sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada lutut dan mempercepat proses pemulihan.

Penyebab Cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament)

Cedera ACL adalah salah satu cedera yang tidak boleh diremehkan. Sehingga, penting untuk mengetahui penyebabnya agar Anda lebih berhati-hati. 

Secara umum, cedera ini sering kali disebabkan oleh aktivitas yang memberikan tekanan berlebih pada lutut, terutama saat gerakan tiba-tiba atau benturan keras terjadi. Berikut adalah beberapa penyebab umum cedera ACL:

  • Gerakan mendadak dalam olahraga
  • Benturan langsung pada lutut
  • Pendaratan yang salah setelah melompat
  • Pergerakan rotasi berlebih
  • Otot lutut yang lemah atau tidak seimbang
  • Kesalahan teknik dalam olahraga
  • Faktor gender

Memahami penyebab cedera ACL sangat penting untuk mengurangi risikonya. Dengan melakukan kegiatan seperti pemanasan yang tepat, memperkuat otot  lutut, dan menggunakan teknik olahraga yang benar, Anda dapat melindungi lutut dari cedera serius seperti ACL.

Namun, jika Anda terlibat dalam aktivitas yang berisiko tinggi, pertimbangkan untuk menggunakan pelindung lutut sebagai langkah pencegahan tambahan.

Faktor Risiko Cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament)

Cedera ACL dapat terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa, remaja, hingga anak-anak.  Tetapi, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami cedera ini. 

Faktor-faktor tersebut mencakup kondisi fisik, jenis aktivitas, hingga perbedaan biologis yang memengaruhi stabilitas dan kekuatan lutut. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang umum:

  • Wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami cedera ACL dibandingkan pria.
  • Aktivitas olahraga beresiko tinggi
  • Kelemahan dan ketidakseimbangan otot
  • Riwayat cedera lutut
  • Usia dan aktivitas

Komplikasi Cedera ACL

Perlu Anda ketahui, cedera ACL tidak hanya berdampak pada mobilitas dan kenyamanan sehari-hari, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. 

Komplikasi ini, dapat terjadi selama masa penyembuhan atau bahkan bertahun-tahun setelah cedera. Berikut adalah beberapa komplikasi yang sering dialami oleh penderita cedera ACL:

  • Lutut kehilangan stabilitas akibat ligamen ACL yang robek 
  • Cedera ACL seringkali disertai dengan cedera pada bagian lain dari lutut, seperti meniskus, tulang rawan, atau ligamen lainnya
  • Osteoartritis lutut
  • Keterbatasan gerak pada lutut
  • Bagi pasien yang menjalani operasi rekonstruksi ACL, ada risiko komplikasi berupa infeksi pada area bedah.

Untuk menghindari komplikasi ini, penting bagi penderita cedera ACL untuk segera mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. 

Termasuk dengan berkonsultasi dengan dokter Orthopaedic Spesialis yang tepat, salah satunya di Persada Hospital.

Pencegahan Cedera ACL

Meskipun cedera ACL sering kali tidak dapat diprediksi, ada berbagai langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya cedera ini. 

Pencegahan ini melibatkan kombinasi latihan fisik, teknik yang benar saat berolahraga, dan perlindungan tambahan untuk lutut. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mencegah cedera ACL:

  • Latihan penguatan otot
  • Latihan keseimbangan dan propriosepsi
  • Teknik olahraga yang benar
  • Program latihan pencegahan cedera
  • Pemanasan sebelum berolahraga
  • Gunakan perlengkapan olahraga yang pepat
  • Hindari kelelahan berlebihan
  • Lakukan peregangan rutin pada otot hamstring, quadriceps, dan betis untuk menjaga fleksibilitas.
  • Hindari gerakan yang berisiko
  • Konsultasi dengan ahli

Jika Anda termasuk orang yang berisiko tinggi mengalami cedera ACL, seperti atlet atau memiliki riwayat cedera lutut, berkonsultasilah dengan ahli fisioterapi atau pelatih untuk mendapatkan program pencegahan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Diagnosis Cedera ACL

Secara umum, cedera ACL adalah salah satu cedera yang memerlukan pemeriksaan mendetail untuk mendiagnosanya. 

Berikut adalah langkah-langkah yang biasa dilakukan dalam proses diagnosis cedera ACL:

1. Wawancara Medis dan Riwayat Cedera

Langkah pertama dalam diagnosis cedera ACL adalah wawancara medis yang melibatkan pertanyaan mengenai riwayat cedera, gejala yang dialami, serta kondisi fisik pasien. 

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda adanya cedera pada lutut. Dokter akan mengamati kelainan pada struktur lutut dan melakukan serangkaian tes untuk menilai kestabilan dan fungsi lutut. 

Beberapa tes yang sering digunakan untuk mendiagnosis cedera ACL adalah:

  • Tes Lachman
  • Tes Pivot Shift
  • Tes Anterior Drawer

3. Pemeriksaan dengan Pencitraan

Selain pemeriksaan fisik, tes pencitraan diperlukan untuk memastikan cedera ACL dan mengevaluasi kerusakan yang mungkin terjadi pada struktur lutut lainnya. 

Tes pencitraan yang umum digunakan meliputi:

  • X-Ray 
  • MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Pengobatan Cedera ACL

Pengobatan cedera ACL adalah pengobatan yang bertujuan untuk mengembalikan stabilitas dan fungsi lutut serta mencegah cedera lebih lanjut. 

Secara umum, pengobatan cedera ACL terdiri dari dua pilihan utama, yaitu pengobatan konservatif (non-bedah) dan bedah (operasi). Berikut penjelasan mengenai keduanya:

1. Pengobatan Konservatif (Non-Bedah)

Pengobatan konservatif sering dipilih untuk cedera ACL, terutama jika pasien tidak terlibat dalam olahraga atau aktivitas yang mengharuskan bagian lutut. 

Indikasi non-bedah : ACL partial tear yang tidak menimbulkan instabilitas lutut, atau terjadi pada usia lanjut. Misalnya akibat kecelakaan lalu lintas. 

Beberapa langkah pengobatan konservatif meliputi:

  • Rest (Istirahat)
  • Ice (Es): Mengompres lutut dengan es untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri.
  • Compression (Kompresi): Menggunakan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan.
  • Elevation (Elevasi): Meninggikan kaki untuk membantu mengurangi pembengkakan.
  • Rehab medik untuk menguatkan otot dilakukan setelah fase akut lewat.

2. Pengobatan Bedah (Rekonstruksi ACL)

Sementara itu, untuk cedera ACL yang lebih parah, terutama robekan total atau cedera yang menyebabkan ketidakstabilan lutut yang signifikan, prosedur bedah seringkali diperlukan. Prosedur bedah ini meliputi:

  • Arthroskopi Lutut: Ini adalah prosedur minimal invasif di mana dokter bedah membuat sayatan kecil di sekitar lutut dan memasukkan kamera kecil (arthroscope) untuk memeriksa kerusakan ACL dan mengganti ligamen yang rusak dengan graft. Teknik ini memungkinkan pemulihan yang lebih cepat dan lebih sedikit rasa sakit dibandingkan dengan operasi terbuka.
  • Rehabilitasi Pasca Operasi: Setelah operasi rekonstruksi ACL, rehabilitasi sangat penting untuk mengembalikan kekuatan, fleksibilitas, dan kestabilan lutut. 

Tangani Segera Cedera ACL di Orthopaedic Center Persada Hospital Malang

Cedera ACL adalah salah satu jenis cedera lutut yang paling serius dan memerlukan penanganan segera untuk menghindari komplikasi lebih lanjut. Jika Anda atau orang terdekat mengalami cedera ACL, tindakan yang cepat dan tepat sangat penting untuk memastikan pemulihan yang optimal. 

Di Orthopaedic Center Persada Hospital Malang, kami menyediakan layanan medis terbaik dengan tim ahli ortopedi yang berpengalaman dalam menangani berbagai jenis cedera, termasuk cedera ACL.

Anda bisa berkonsultasi dengan Dr. dr. Edi Mustamsir, Sp.OT (K) dan DR. dr. Krisna Yuarno Phatama, Sp.OT (K) di  Hip and Knee Clinic, Orthopaedic Center Persada Hospital. Dengan melakukan perawatan yang tepat, cedera ACL dapat ditangani secara maksimal, dan penyembuhan menjadi lebih cepat. Kunjungi blog kami dan konsultasikan kondisi kesehatan Anda. Segera sehat bersama kami!

Referensi:

Informasi Lebih Lanjut Hubungi - 081130588585
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Krisna Yuarno Phatama, Sp. OT, SubSp. PL(K)
Spesialis Orthopedi
Bagikan :
#SehatBarengPersada