Penyebab Pengapuran Sendi, Langkah Pencegahan, dan Pengobatannya

penyebab pengapuran tulang Persada Hospital

Pengapuran sendi, atau yang lebih dikenal dengan osteoartritis, merupakan kondisi yang cukup umum terjadi pada usia lanjut.

Penyakit ini terjadi akibat kerusakan pada lapisan pelindung sendi, yang menyebabkan rasa nyeri dan keterbatasan gerak.

Bagi banyak orang, osteoartritis bukan hanya sekedar masalah fisik, tapi juga bisa mengurangi kualitas hidup.

Lalu, bagaimana cara mencegah dan mengobati?

Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap mengenai pengapuran pada sendi, serta memberikan solusi yang bisa Anda coba untuk menghadapinya. Simak hingga selesai, ya!

Perbedaan Pengapuran Sendi (Osteoartritis) dan Pengeroposan Tulang (Osteoporosis)

Sebelum membahas lebih jauh tentang pengapuran pada sendi, penting untuk memahami perbedaan pengapuran sendi dan pengeroposan tulang terlebih dahulu.

Secara sederhana, pengapuran lebih berfokus pada kerusakan pada sendi, sedangkan pengeroposan lebih pada penurunan massa tulang.

Walaupun keduanya sama-sama mempengaruhi sendi dan tulang, keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda, yaitu sebagai berikut:

  • Pengapuran Sendi (Osteoartritis)

Osteoartritis adalah kondisi degeneratif yang terjadi ketika lapisan kartilago (rawan) di ujung tulang mengalami kerusakan.

Akibatnya, tulang-tulang yang saling bertemu akan bergesekan langsung, menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan keterbatasan gerak pada sendi.

Penyakit ini sering terjadi pada sendi yang sering digunakan, seperti lutut, pinggul, dan tangan.

  • Pengeroposan Tulang (Osteoporosis)

Sebaliknya, pengeroposan atau pengapuran tulang (osteoporosis) adalah kondisi di mana massa tulang berkurang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Tidak seperti osteoartritis yang melibatkan kerusakan sendi, osteoporosis berfokus pada penurunan kualitas tulang secara keseluruhan.

Meskipun penderita osteoporosis tidak selalu merasakan gejala langsung, kondisi ini dapat meningkatkan risiko patah tulang.

Gejala Pengapuran Sendi (Osteoartritis) 

Gejala pengapuran pada sendi bisa bervariasi, tetapi berikut ini adalah beberapa gejala yang biasanya dialami oleh penderita:

1. Nyeri Sendi saat Bergerak dan Jika Tertekan

Nyeri ini biasanya muncul ketika sendi bergerak atau ketika ada tekanan pada sendi yang terpengaruh.

Misalnya, saat berjalan atau menaiki tangga, rasa nyeri bisa semakin terasa.

2. Sendi Kaku & Hilangnya Fleksibilitas

Penderita pengapuran pada sendi sering merasa kaku pada sendi, terutama setelah tidur atau lama tidak bergerak.

Kekakuan ini bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam dan menghambat gerakan sehari-hari.

3. Krepitasi Sendi

Selain nyeri dan kekakuan, beberapa orang dengan kondisi ini biasanya merasakan sensasi seperti "kisi" atau gesekan di dalam sendi.

Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kartilago yang melapisi ujung tulang, sehingga tulang bisa saling bergesekan saat bergerak.

4. Taji Tulang (Osteofit)

Sebagai reaksi terhadap kerusakan kartilago, tubuh seringkali membentuk taji tulang (osteofit).

Taji ini terbentuk di sekitar sendi yang terkena dan dapat menyebabkan rasa sakit serta membatasi gerakan.

5. Pembengkakan

Pada akhirnya, peradangan pada sendi yang disebabkan oleh pengapuran dapat menyebabkan pembengkakan.

Pembengkakan ini biasanya disertai dengan rasa panas dan kekakuan pada sendi yang terpengaruh.

15 Penyebab Pengapuran Sendi

Kondisi pengapuran sendi umumnya diderita oleh orang-orang yang sudah memasuki usia lanjut atau sudah di atas 60 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa permasalahan medis yang satu ini juga dapat terjadi pada usia muda. Di bawah ini adalah penyebab dari pengapuran tulang yang perlu Anda waspadai:

1. Faktor Genetik

Penyebab pertama yaitu faktor genetik atau yang bisa juga disebut sebagai faktor keturunan. Ketika ada saudara atau orangtua yang memiliki riwayat pengapuran tulang, maka risiko seseorang menderita penyakit ini juga dapat meningkat.

2. Cedera dan Trauma Sendi

Kedua, pengapuran sendi dapat disebabkan karena adanya cedera atau trauma sendi, misalnya, ketika mengalami kecelakaan atau terjadi cedera pada saat berolahraga.

Cedera atau trauma dapat menjadi penyebab karena dua hal tersebut membuat tubuh berusaha untuk memperbaiki kondisinya, sehingga terbentuk jaringan baru.

Hal ini menjadi perlu diwaspadai, sebab ketika cedera atau trauma itu sudah pulih, tetap saja dapat meningkatkan faktor risiko terkena pengapuran tulang.

3. Osteoarthritis

Osteoarthritis dapat terjadi ketika bagian tulang rawan sudah mulai kehilangan sisi elastisitasnya.

Hal ini selanjutnya dapat menyebabkan munculnya gesekan dari satu tulang ke tulang lainnya, karena bantalan tulangnya sudah tidak lagi dapat melindungi dengan optimal.

Osteoarthritis biasanya dapat berkembang dengan beberapa tahapan, sehingga ada pula gejala-gejala tertentu yang perlu diperhatikan. misalnya, terasa nyeri di bagian sendi, terjadi kekakuan sendi, jaringan lunak di sekitar sendi membengkak, dan sulit melakukan gerakan tertentu.

4. Obesitas

Penyebab selanjutnya yang umum dan penting untuk diwaspadai yaitu obesitas atau kelebihan berat badan. Pada dasarnya, obesitas dapat membuat sendi menjadi lebih terbebani, sehingga dapat meningkatkan risiko osteoarthritis. Dampak selanjutnya, dapat menyebabkan pengapuran sendi.

5. Penyakit Tertentu

Ada berbagai jenis penyakit yang dapat menjadi penyebab pengapuran tulang, misalnya skoliosis, stenosis spinal, serta ankylosing spondylitis.

6. Usia

Penyebab ini juga sudah sempat disinggung sebelumnya, yaitu faktor usia. Seiring bertambahnya usia, jaringan tulang rawan atau kartilago akan mulai berkurang tingkat elastisitasnya. Selain itu, otot di tubuh pun telah mulai melemah.

Kedua faktor tersebut dapat menjadi penyebab terjadinya pengapuran sendi, sehingga para lansia akan lebih berisiko mengalaminya.

7. Jenis Kelamin

Jenis kelamin juga ternyata dapat menjadi penyebab dari pengapuran tulang. Wanita cenderung mempunyai risiko yang lebih tinggi mengalami pengapuran tulang jika dibandingkan dengan pria.

Jika dilihat dari gejala yang muncul, gejala yang umumnya dialami wanita juga cenderung lebih parah.

8. Asupan Nutrisi

Pemicu pengapuran sendi yang selanjutnya yaitu kurangnya asupan nutrisi pada tubuh manusia. Pada dasarnya, tubuh membutuhkan nutrisi yang seimbang untuk bisa menjaga kesehatan secara optimal.

Dalam hal ini, tulang membutuhkan berbagai jenis nutrisi supaya tetap terjaga. Misalnya, potassium, fosfor, magnesium, vitamin D, dan vitamin K. Jadi, jika seseorang kekurangan jenis nutrisi tersebut, maka permasalahan pada bagian tulang pun dapat terjadi.

9. Pekerjaan Hobi

Kegiatan rutin yang terlalu berat dalam melibatkan tulang dan sendi, misalnya ketika menjalani pekerjaan atau hobi, dapat menjadi penyebab selanjutnya.

Gerakan berat yang dilakukan berulang dan kurang tepat, serta berlangsung dalam jangka waktu lama, dapat merusak jaringan yang terletak di sekitar sendi.

10. Olahraga

Jenis olahraga yang repetitif dan tidak dilakukan secara aman dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pengapuran tulang. Misalnya, sepak bola dan lari jarak jauh.

11. Aktivitas Sehari-hari

Ada berbagai gerakan dalam aktivitas sehari-hari yang dapat meningkatkan risiko terjadinya pengapuran tulang. Misalnya, terlalu lama berdiri, berjongkok, atau berlutut.

12. Menopause

Ketika wanita sudah memasuki masa menopause, maka mereka akan mengalami penurunan produksi hormon estrogen. Perlu dipahami bahwa hormon tersebut mempunyai salah satu fungsi yaitu memberikan perlindungan kepada tulang rawan.

Jadi, ketika sudah menopause, risiko seseorang terkena pengapuran sendi akan lebih meningkat. Ketika mengalami masalah ini, Layanan Ortopedi (Hip and Knee Clinic) dari Persada Hospital dapat menjadi solusi.

13. Faktor Mekanik

Selanjutnya, bisa juga disebabkan karena faktor mekanik, atau gerakan dari tubuh manusia yang banyak melibatkan tulang dan otot. Hal ini dapat membuat tekanan yang diterima oleh persendian akan lebih besar dan bisa berpotensi menyebabkan pengapuran sendi.

14. Kelainan

Penyebab terakhir yaitu karena kelainan, misalnya ketika kaki seseorang memiliki bentuk yang tidak normal. Sebagai contoh, ada orang yang kakinya membentuk seperti huruf O atau X. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kekuatan ligamen, lutut, panggul, dan pergelangan kaki.

Langkah Pencegahan Pengapuran Tulang

Ternyata, ada cukup banyak penyebab pengapuran sendi yang perlu diwaspadai. Supaya tubuh Anda tetap sehat dan terhindar dari risiko yang satu ini, maka sebaiknya Anda lakukan tindakan pencegahan di bawah ini.

1. Latihan Fisik atau Olahraga

Melakukan latihan fisik atau olahraga dapat menjadi tindakan pencegahan untuk berbagai jenis penyakit, termasuk pengapuran sendi. Namun, jika sudah mengalami gejala masalah pada tulang atau sendi, maka sebaiknya lakukan olahraga ringan yang tidak berbahaya.

2. Penuhi Kebutuhan Gizi

Seperti penjelasan pada bagian sebelumnya, salah satu penyebab dari pengapuran sendi yaitu kurangnya asupan gizi. Maka dari itu, tindakan pencegahan yang sebaiknya dilakukan yaitu penuhi kebutuhan gizi tersebut.

Jangan lupa untuk mengonsumsi vitamin K, vitamin D, fosfor, potassium, dan magnesium.

3. Pastikan Berat Badan Ideal

Karena obesitas juga merupakan salah satu penyebab dari pengapuran sendi, maka langkah pencegahan yang tepat adalah menjaga supaya berat badan tetap ideal. Maka dari itu, pola makan dan pola hidup sehat lainnya perlu menjadi perhatian penting.

4. Jangan Lupa Istirahat

Langkah berikutnya yang tidak kalah penting yaitu jangan lupa untuk tetap memperhatikan waktu istirahat. Hal ini berlaku untuk tidur cukup pada malam hari dan istirahat di tengah berbagai kesibukan sehari-hari, terlebih jika sudah melakukan kegiatan berat.

Baca Juga: Cara Mengobati Radang Sendi Serta Rasa Nyerinya

Komplikasi Osteoartritis

Berikut beberapa komplikasi Osteoartritis yang mungkin terjadi, antara lain:

1. Nyeri Kronis

Rasa nyeri yang terus-menerus di persendian bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk berjalan, menekuk lutut, atau mengangkat barang.

2. Penurunan Mobilitas

Sendi yang kaku dan nyeri membuat gerakan jadi terbatas. Seiring waktu, hal ini bisa menyebabkan otot di sekitar sendi melemah karena kurang digunakan.

3. Deformitas Sendi

Jika tidak ditangani dengan baik, struktur sendi bisa berubah bentuk (misalnya bengkok), membuat penampilan dan fungsi sendi terganggu.

4. Ketergantungan terhadap Alat Bantu Gerak

Dalam kasus berat, penderita mungkin membutuhkan tongkat, alat bantu jalan, atau bahkan operasi penggantian sendi.

5. Masalah Psikologis

Nyeri dan keterbatasan aktivitas dapat memicu stres, kecemasan, bahkan depresi, terutama jika penderita merasa kehilangan kemandirian.

Diagnosis Osteoartritis

Diagnosis Osteoartritis umumnya dimulai dengan pemeriksaan fisik dan wawancara medis. Dokter akan mengevaluasi:

  • Riwayat keluhan seperti nyeri sendi, kekakuan, dan keterbatasan gerak.
  • Pemeriksaan fisik untuk melihat adanya pembengkakan, nyeri tekan, bunyi sendi, atau perubahan bentuk.

Untuk memastikan diagnosis dan menilai tingkat kerusakan sendi, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang seperti:

1. Rontgen (X-ray)
Untuk melihat penyempitan celah sendi, pertumbuhan tulang baru (osteofit), atau kerusakan tulang.
2. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Digunakan jika diperlukan gambaran lebih detail dari jaringan lunak di sekitar sendi seperti tulang rawan, ligamen, dan otot.
3. Tes Laboratorium
Tes darah atau analisis cairan sendi bisa dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit sendi lain, seperti rheumatoid arthritis atau infeksi sendi.

Penanganan Osteoartritis

Penanganan Osteoartritis bertujuan mengurangi gejala, mempertahankan fungsi sendi, dan memperlambat progresi penyakit. Penanganannya dapat meliputi:

1. Modifikasi Gaya Hidup

  • Menurunkan berat badan jika berlebih, untuk mengurangi beban pada sendi
  • Olahraga ringan secara teratur, seperti berenang atau berjalan kaki
  • Fisioterapi untuk memperkuat otot penyangga sendi dan meningkatkan fleksibilitas

2. Pengobatan Medis

  • Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) untuk meredakan nyeri dan peradangan
  • Suplemen sendi, seperti glukosamin dan kondroitin (masih perlu diskusi dengan dokter mengenai efektivitasnya)
  • Suntikan intra-artikular, seperti kortikosteroid atau viskosuplemen (asam hialuronat), pada kasus tertentu

3. Tindakan Operatif

Jika terapi konservatif tidak efektif dan gejala makin parah, tindakan bedah bisa menjadi pilihan:

  • Debridement atau pembersihan sendi
  • Osteotomi, yakni perbaikan posisi tulang
  • Penggantian sendi (artroplasti), terutama pada kasus Osteoratritis berat yang sangat mengganggu fungsi

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami hal-hal berikut:

  • Nyeri atau kaku sendi yang menetap selama beberapa minggu;
  • Penurunan kemampuan beraktivitas, seperti berjalan, naik tangga, atau menggenggam benda;
  • Sendi terasa panas, bengkak, atau terlihat berubah bentuk;
  • Muncul suara 'klik' atau gesekan saat menggerakkan sendi;
  • Gejala memburuk secara bertahap dan mengganggu rutinitas harian;
  • Obat pereda nyeri biasa tidak lagi efektif.

Pengobatan Pengapuran Sendi Di Orthopaedic Center Persada Hospital

Berbicara tentang pengobatan yang dibutuhkan untuk kondisi Osteoartritis, maka pengobatannya dapat disesuaikan dengan gejala dan lokasi terjadinya pengapuran tersebut. Jadi, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat kondisi pasien, sehingga dapat ditentukan tindakan medis yang tepat.

Maka dari itu, Persada Hospital dapat menjadi pilihan tepat bagi Anda yang akan melakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Layanan Spesialis Penyakit Dalam dengan konsultan reumatologi tersedia di Persada Hospital untuk menangani gejala pengapuran sendi Anda.

Segera konsultasikan dan periksakan diri Anda bersama dr. Bagus Putu Putra Suryana, Sp.PD-KR Spesialis Penyakit Dalam.

Setelah mengetahui mengenai pengapuran sendi, Anda juga perlu mengetahui seperti apa gejala radang sendi. Pelajari beragam informasi seputar kesehatan lainnya melalui laman artikel kami.

 

Informasi Lebih Lanjut Hubungi - 081130588585
Ditinjau oleh :
dr. Bagus Putu Putra Suryana, Sp.PD-KR
Spesialis Penyakit Dalam
Bagikan :
#SehatBarengPersada