Apakah BAB Berdarah berbahaya? Kekhawatiran tersebut pasti pernah muncul di kepala Sahabat Persada. Buang air besar (BAB) disertai dengan darah memang menjadi hal yang mengkhawatirkan. Penyebabnya tentu beragam.
BAB berdarah atau Hematochezia adalah kondisi pendarahan yang terjadi pada sistem pencernaan bagian bawah (rektum dan usus besar). Penderita hematochezia akan mengalami darah yang keluar bersama feses.
BAB berdarah bisa jadi gejala yang menandai adanya penyakit tertentu pada tubuh Anda. Biasanya ditandai dengan keluarnya darah saat buang air besar atau darah yang terlihat pada feses. Untuk kasus ringan, kondisi ini dapat sembuh dalam beberapa hari.
Tidak semua kondisi mengindikasikan keganasan. Tetapi, Sahabat Persada tetap harus waspada saat mengalami BAB keluar darah, apalagi jika frekuensinya cukup intens.
Selain karena perdarahan di saluran pencernaan bagian atas, terkadang konsumsi makanan tertentu juga dapat membuat feses berwarna hitam. Oleh karena itu, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut dan melihat pada gejala yang lain untuk memastikan penyebabnya.
Penyebab BAB keluar darah sangat beragam. Berikut beberapa penyebab BAB berdarah:
Divertikula merupakan bagian dari usus besar. Pada beberapa kondisi diverticula dapat berdarah dan terinfeksi. Inilah yang kemudian menyebabkan adanya darah dalam feses.
Adanya robekan kecil pada jaringan yang melapisi anus. Bentuknya mirip dengan retakan yang terjadi pada bibir pecah-pecah. Kondisi ini disebabkan oleh buang air besar yang besar dan keras sehingga menimbulkan rasa sakit.
Ini adalah penyebab yang paling umum terjadi, infeksi atau radang pada usus dapat menyebabkan timbulnya darah dalam feses. Umumnya, radang usus besar terjadi karena kolitis ulseratif dan Crohn’s disease yang disebabkan oleh autoimun atau infeksi kuman dan bakteri. Infeksi tersebut menyebabkan iritasi pada usus besar, sehingga muncul darah pada feses Anda.
Kondisi yang mana terjadi kelainan pembuluh darah pada saluran pencernaan (kolon). Kelainan ini menyebabkan pembuluh darah rapuh dan mudah pecah. Hal tersebut yang mengakibatkan timbulnya pendarahan pada feses.
Tukak lambung umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut Helicobacter pylori (H. pylori). Ini merupakan luka terbuka yang terjadi di bagian lapisan perut atau duodenum, ujung atas usus kecil.
Polip usus merupakan pertumbuhan jaringan di dinding usus yang berupa gumpalan-gumpalan. Seiring berjalannya waktu, jika sistem imun lemah maka polip bisa menjadi cikal bakal sel kanker. Kanker ini bisa jadi penyebab utama pendarahan, untuk mengetahui detailnya Anda perlu melakukan tes lebih lanjut di laboratorium.
Varises di esofagus atau robekan di esofagus jika tidak ditangani dapat menyebabkan darah yang keluar dari anus semakin parah.
Ada beberapa kondisi BAB keluar darah tetapi tidak menyebabkan sakit. Pertanyaannya, apakah kondisi tersebut berbahaya? Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah Anda harus tetap waspada pada kondisi BAB yang mengeluarkan darah walaupun tidak terasa sakit.
Telah dijelaskan di atas bahwa kondisi BAB yang mengeluarkan darah memiliki beberapa tingkat yaitu ringan, sedang dan berat. Untuk mencegah kondisi penyakit pada saluran pencernaan tidak parah, sebaiknya Anda tetap waspada ketika muncul darah saat buang air besar.
Karena bagaimana pun, kondisi BAB mengeluarkan darah segar dapat memicu anemia yang bisa membuat penderitanya lemas. Maka dari itu, muncul atau tidaknya rasa sakit saat BAB keluar darah wajib diobati sesegera mungkin.
Buang air besar berdarah dapat disebut sebagai gejala penyakit. Kemunculan darah pada tinja ini dapat juga dibarengi dengan gejala lainnya, bergantung pada kondisi yang mendasarinya.
Jika mengalami BAB berdarah yang disebabkan oleh pendarahan pada saluran pencernaan bagian bawah (hematochezia), maka Sahabat Persada dapat mengalami:
Sementara itu, jika Sahabat Persada mengalami pendarahan pada saluran pencernaan bagian atas, maka Sahabat Persada dapat mengalami BAB berdarah yang disertai dengan gejala, seperti; feses berwarna gelap, dengan tekstur lunak dan lengket. Serta muntah darah atau berwarna seperti kopi, hingga pingsan.
Ada banyak faktor yang menjadi pemicu BAB mengeluarkan darah, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Lalu, bagaimana cara mengobatinya? Ada dua opsi, Anda dapat melakukan pengobatan rumahan atau perawatan medis.
Pengobatan rumahan dapat menjadi pertolongan pertama pada kasus BAB keluar darah ringan. Berikut ini cara-caranya:
Lalu, ada juga pengobatan secara medis yang dapat Anda pilih. Berikut ini pilihan-pilihan pengobatan BAB mengeluarkan darah, antara lain:
Beberapa hal yang bisa diterapkan untuk menurunkan risiko terjadinya buang air besar berdarah, antara lain:
Waspada dalam konsumsi makanan-makanan yang dapat merusak dinding usus besar, seperti makanan terlalu pedas atau terlalu asam.
Jika Anda mengalami kondisi keluar darah saat buang air besar, langkah pertama adalah mengetahui penyebab dan gejalanya. Untuk kondisi tertentu, Anda dapat mengobatinya secara mandiri di rumah.
Namun, jika Anda mengalami gejala lebih lanjut seperti mual, pusing, demam, lemas hingga kehilangan kesadaran. Maka, Anda dapat mencari fasilitas kesehatan dan memeriksakan diri ke dokter segera. Dengan begitu, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan pengobatan yang tepat.
BAB yang mengeluarkan darah terkadang bukan hal yang perlu dikhawatirkan, namun jika gejala semakin parah sebaiknya Anda mencari bantuan medis. Anda disarankan untuk kunjungi dan konsultasikan diri ke Persada Hospital.
Anda dapat mengunjungi poli dokter umum dan konsultasikan keluhan Anda. Cek jadwal dokter umum Persada Hospital untuk konsultasi lebih lanjut terkait masalah kesehatan yang Anda alami. Pelajari juga beragam informasi kesehatan terkini melalui lama artikel Persada Hospital. Informasi selengkapnya terkait tindakan medis hubungi hotline Persada Hospital di 0811-3058-8585.