Mengenal Metode Operasi Tulang Belakang dengan Sayatan Kecil

Mengenal Metode Operasi Tulang Belakang dengan Sayatan Kecil

Mungkin Sahabat Persada sudah kerap mendengar mengenai operasi tulang belakang (spine surgery). Selama bertahun-tahun, operasi tulang belakang telah menjadi komponen penting dalam perawatan medis, Meski tergolong sudah efektif, operasi tulang belakang tradisional pada umumnya memerlukan sayatan yang lebih besar, sehingga menimbulkan kerusakan jaringan yang parah dan waktu penyembuhan yang lama. 

Tahukah Sahabat Persada  jika kini ada sebuah metode yang lebih efisien untuk melakukan operasi tulang belakang yang lebih canggih? Metode ini adalah Minimal Invasive Spine Surgery (MISS) atau bedah minimal invasif yang bisa meminimalisir permasalahan dari operasi tulang belakang tradisional.

Minimal Invasive Spine Surgery (MISS) atau bedah minimal invasif adalah rangkaian teknik dan prosedur pembedahan yang bergantung pada teknologi untuk meminimalisir kerusakan jaringan. Operasi ini dilakukan dengan cara membuat sayatan lebih kecil daripada operasi standar sehingga mampu mempercepat pemulihan.

Banyak kondisi tulang belakang atau keluhan punggung secara umum yang dapat diobati dengan Minimal Invasive Spine Surgery (MISS). Kondisi-kondisi ini meliputi penyakit degenerative diskus tulang belakang (degenerative disc), kelainan tulang belakang seperti skoliosis atau ketidakseimbangan tulang belakang ke arah depan-belakang, patah tulang, tumbuhnya osteofit (tulang baru di tepi tulang belakang), herniasi diskus tulang belakang, stenosis tulang belakang, infeksi tulang belakang, dan ketidakstabilan tulang belakang seperti spondilolistesis.

Namun, tidak semua kondisi punggung memenuhi syarat untuk operasi MISS. Seorang dokter atau profesional kesehatan dapat meninjau pilihan-pilihan pengobatan yang sesuai untuk Anda, dan operasi tulang belakang minimal invasif bisa menjadi salah satu dari banyak pilihan perawatan yang tersedia untuk Anda.

Prosedur Minimal Invasive Spine Surgery (MISS)

Minimal Invasive Spine Surgery kebanyakan berlangsung sekitar 1 hingga 2 jam. Jenis operasi yang dilakukan bisa berbeda-beda, tergantung pada masalah tulang belakang yang Anda alami, tetapi sebagian besar MISS berlangsung sekitar 1 hingga 2 jam.

Prosesnya biasanya meliputi hal-hal di bawah ini:

  1. Anestesi umum akan membuat pasien tertidur selama operasi, atau anestesi lokal dan sedasi yang memungkinkan pasien tetap sadar namun rileks.
  2. Pemantauan detak jantung, tekanan darah, dan tanda-tanda vital lainnya dengan cermat.
  3. Saat berbaring pasien menghadap ke bawah di atas meja operasi, dokter bedah akan membuat satu atau beberapa sayatan kecil di punggung pasien untuk mengakses area yang memerlukan perawatan. Sayatan akan dijaga terbuka dengan alat penyangga tabung.
  4. Dokter bedah akan memasukkan alat-alat bedah yang dimodifikasi khusus untuk melakukan perawatan. Terkadang, dokter bedah akan menggunakan mikroskop bedah yang canggih atau kamera kecil dengan lampu untuk melihat anatomi dan alat dengan jelas.
  5. Setelah selesai, sayatan-sayatan tersebut akan ditutup dengan jahitan dan dibalut dengan kassa steril.

Manfaat Minimal Invasive Spine Surgery (MISS):

  1. Mengurangi Kerusakan Jaringan: MISS menggunakan sayatan kecil dan peralatan khusus, sehingga kerusakan pada jaringan di sekitarnya lebih sedikit dibandingkan operasi tulang belakang terbuka. Hal ini mengurangi perdarahan, ketidaknyamanan pasca operasi, dan mempercepat pemulihan.
  2. Bekas Luka Lebih Kecil dan estetik: Karena sayatan lebih kecil, bekas luka setelah operasi lebih sedikit dan terlihat lebih estetik secara kosmetik.
  3. Risiko Infeksi dan Komplikasi Lebih Rendah: Dengan eksposur jaringan internal yang lebih sedikit, risiko infeksi dan komplikasi lainnya setelah operasi lebih rendah.
  4. Mempertahankan Stabilitas Tulang Belakang: Metode MISS memungkinkan perawatan khusus pada area yang terkena tanpa mengorbankan stabilitas tulang belakang.
  5. Pemulihan Lebih Cepat: Pasien dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari lebih cepat karena trauma yang lebih kecil dan waktu pemulihan yang lebih singkat.
  6. Presisi dan Visualisasi yang Lebih Baik: Teknologi pencitraan canggih seperti fluoroskopi intraoperatif dan visualisasi endoskopik meningkatkan akurasi perawatan dan memungkinkan ahli bedah memiliki area fokus lebih baik.

Risiko Minimal Invasive Spine Surgery (MISS)

Setiap jenis operasi memiliki risiko, termasuk operasi tulang belakang minimal invasif. Namun, karena operasi ini menggunakan sayatan yang lebih kecil, risiko kehilangan darah, infeksi, kerusakan jaringan, dan otot menjadi lebih rendah.

Secara keseluruhan, minimal invasive spine surgery juga merupakan prosedur yang relatif lebih baru dibandingkan operasi terbuka pada tulang belakang. Karena itu, penggunaannya untuk kondisi tulang belakang yang langka dan kompleks masih dalam tahap penelitian lebih lanjut

Minimal Invasive Spine Surgery (MISS) telah menjadi pilihan yang lebih diminati karena keuntungan dari sayatan yang lebih kecil, risiko infeksi yang lebih rendah, dan pemulihan yang lebih cepat.

Baca Juga: Kenali 10 Gejala Skoliosis Sedari Dini!

Metode Operasi Tulang Belakang dengan Sayatan Kecil di Persada Hospital

Jika Anda mengalami masalah tulang belakang seperti yang telah disebutkan, MISS bisa menjadi solusi yang efektif. Untuk mendapatkan perawatan terbaik, Sahabat Persada dapat mengunjungi Persada Hospital yang memiliki tim ahli bedah profesional dan fasilitas medis modern. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kami untuk mengetahui opsi terbaik untuk kesehatan tulang belakang Anda.

Kunjungi Orthopedic Spine and Pain untuk melakukan pengecekan lebih lanjut jika Anda merasakan ketidaknyamanan pada tulang belakang Anda. Cek jadwal dokter orthopedi Persada Hospital untuk melakukan kunjungan konsultasi di poli orthopedi. Pelajari juga berbagai informasi kesehatan terkini melalui laman artikel Persada Hospital.

Informasi selengkapnya terkait tindakan medis hubungi hotline Persada Hospital di 0811-3058-8585.

Informasi Lebih Lanjut Hubungi - 081130588585
Ditinjau oleh :
dr. Andhika Yudistira, Sp.OT, Subsp.OTB (K)
Spesialis Orthopedi
Bagikan :
#SehatBarengPersada