Bone Mineral Densitometry

bone-mineral-densitometry
Bagikan :

BMD (Bone Mineral Densitometry) adalah Alat untuk mengukur kepadatan tulang serta mengevaluasi kemungkinan adanya osteoporosis yang terjadi ketika tulang menjadi lebih rapuh dan mudah untuk patah. Tes kepadatan tulang dilakukan menggunakan teknologi sinar-X untuk mengukur jumlah kalsium dan mineral lain dalam tulang. Selain itu, dapat digunakan untuk mengukur Body Composition (BC).

Manfaat BMD :

  • Melakukan identifikasi turunnya kepadatan tulang sebelum patah tulang terjadi
  • Melakukan identifikasi resiko terjadinya patah tulang
  • Melakukan diagnosis dan evaluasi efektivitas terapi pada osteoporosis
  • Dapat mengetahui body composition seperti komposisi lemak, otot dan tulang

Siapa yang perlu melakukan pemeriksaan BMD :

  • Wanita usia > 55 tahun atau pria > 60 tahun
  • Wanita menjelang atau sudah menopause
  • Riwayat patah tulang akhibat cedera ringan
  • Mengalami penurunan tinggi badan setidaknya 4cm atau tubuh makin membungkuk
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu lebih dari 3 bulan seperti kortikosteroid, obat epilepsi, atau obat tiroid, yang dapat mengganggu proses pembentukan kembali tulang (osteogenesis)
  • Menjalani prosedur transplantasi organ
  • Mengalami penurunan kadar hormon akibat menopause atau penggunaan obat-obatan kanker
  • Mengalami nyeri tulang tanpa sebab yang jelas
  • Wanita usia di bawah 65 tahun yang memiliki resiko patah tulang yang tinggi
  • Memiliki riwayat penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus, penyakit hati kronis, rematik, autoimun, artritis rheumatoid atau lupus dan penyakit tiroid
  • Riwayat perokok atau peminum alkohol berat
  • Anak-anak dengan kelainan genetik osteogenesis imperfecta (suatu kondisi yang ditandai dengan tulang rapuh, massa otot rendah, sendi dan ligamen longgar. Penyakit ini adalah kelainan genetik yang dapat membuat tulang dengan mudah patah).

Apa yang harus dipersiapkan sebelum menjalani prosedur BMD?

  • Tidak perlu persiapan khusus sebelum menjalani tes kepadatan tulang
  • Pemeriksaan ini tidak disarankan untuk ibu hamil
  • Beritahukan kepada dokter jika baru saja menjalani pemeriksaan yang menggunakan barium atau material kontras lain, yang dapat memengaruhi hasil pembacaan tes kepadatan tulang
  • Hindari konsumsi suplemen kalsium setidaknya 24 jam sebelum tes dilakukan
  • Gunakan pakaian yang longgar, nyaman, dan hindari pakaian dengan kancing termasuk kancing tarik
  • Pasien tidak disarankan membawa masuk barang-barang berbahan dasar metal seperti kunci, sabuk atau uang logam selama berada di ruang periksa

Hasil apa yang didapat dari tes kepadatan tulang?

Hasil dari tes kepadatan tulang dilaporkan dalam bentuk skor yaitu skor T dan skor Z. Skor T adalah standar deviasi kepadatan tulang pasien dibandingkan dengan kepadatan tulang orang dewasa normal dengan jenis kelamin yang sama. Interpretasi untuk skor kepadatan tulang:

  • Normal : jika hasilnya 1 sampai -1
  • Massa tulang rendah : jika hasilnya -1 sampai -2,5
  • Osteoporosis : jika hasilnya > -2,5

Apa saja kelebihan yang didapat melalui alat BMD ini?

  • One Scan : Jika akan melakukan pemeriksaan AP Spine dan Dual Femur dapat dilakukan dengan 1x scan, tanpa melakukan reposisi di antara scan.
  • Quick View : alat ini menawakan pemindaian (scan) secara cepat dan efisien, sehingga dapat digunakan untuk klinik yang perputaran pasiennya cepat (banyak pasien, sehingga alat butuh kerja cepat dan akurat).
  • One Vision : Fitur One Vision mempermudah pengerjaan sehingga dapat melakukan beberapa pemeriksaan dengan sekali waktu. Dengan adanya fitur One Vision operator dapat memilih beberapa titik sekaligus selama pemeriksaan, sebagai contoh: AP Spine, Dual Femur, LVA, Dual VA (LVA +APVA), Forearm, Hand, Knee, and Total Body
#SehatBarengPersada