BMD adalah serangkaian pemeriksaan untuk mengecek kondisi kepadatan tulang. Tulang tersusun dari beberapa jenis mineral, seperti kalsium, fosfat, dan lain-lain, sehingga lebih kuat dan tidak mudah patah.
Kepadatan tulang dapat mengalami penurunan karena kondisi kesehatan tertentu dan berkurang seiring bertambahnya umur. Namun, jika kepadatan tulang berkurang secara signifikan, akan timbul masalah serius seperti pengeroposan tulang (osteoporosis). Tulang penderita osteoporosis lebih rentan patah.
Melalui prosedur pemeriksaan Bone Mineral Densitometry (BMD), deteksi dini osteoporosis dapat dilakukan. Dengan begitu dapat dilakukan perawatan untuk mengembalikan kepadatan tulang guna mencegah patah tulang saat beraktivitas.
Hasil dari tes kepadatan tulang dilaporkan dalam bentuk skor yaitu skor T dan skor Z. Skor T adalah standar deviasi kepadatan tulang pasien dibandingkan dengan kepadatan tulang orang dewasa normal dengan jenis kelamin yang sama. Interpretasi untuk skor kepadatan tulang:
Biasanya, penderita osteoporosis tidak sadar jika mengalami masalah tersebut karena penyakit ini tidak menunjukkan gejala selayaknya penyakit lain. Gangguan kesehatan tulang ini sulit disadari sehingga fungsi pemeriksaan BMD adalah untuk mendeteksinya.
Tanpa tes BMD, seseorang mungkin tidak sadar jika dirinya mengalami osteoporosis hingga mengalami patah tulang. BMD adalah tes yang aman dan tidak menimbulkan rasa sakit. Pemeriksaannya menggunakan X-ray dan dilakukan dalam waktu singkat. Melalui metode tersebut, tenaga medis dapat mengukur kepadatan tulang dan mineral yang ada di dalam tulang pasien.
Berikut beberapa alasan mengapa pemeriksaan BMD sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang:
Pemeriksaan BMD sangat dianjurkan terutama untuk orang-orang yang sudah memasuki masa lanjut usia.
Dengan melakukan pemeriksaan BMD osteoporosis Anda dapat mendeteksi pengeroposan tulang lebih cepat, sehingga memungkinkan dilakukannya intervensi dini guna menghindari komplikasi.
Osteoporosis yang tidak kunjung mendapat perawatan dan penanganan dapat mengakibatkan berbagai masalah lanjutan.
Mulai dari meningkatnya risiko patah tulang dan penyakit jantung, perubahan postur tubuh (menjadi lebih bungkuk), penyusutan tinggi badan, dan nyeri tulang.
Efek buruk tersebut tentu akan mengganggu kenyamanan dan mempengaruhi kualitas hidup. Penderita osteoporosis tingkat akut juga akan mengalami kesulitan saat melakukan kegiatan sehari-hari.
Berikut beberapa faktor penyebab osteoporosis:
Untuk mencegahnya, konsumsi makanan dan minuman tinggi vitamin D dan kalsium untuk menyokong pembentukan tulang.
Melakukan tes BMD adalah solusi yang bijak untuk mencegah komplikasi berkelanjutan yang disebabkan pengeroposan tulang. Selain pemeriksaan, penyembuhan osteoporosis juga memerlukan penanganan intensif untuk mengembalikan kadar kalsium dan mineral yang diperlukan tulang.
Musibah memang tidak dapat diduga, tetapi dengan melakukan pemeriksaan BMD setidaknya seseorang bisa mencari tahu seberapa besar risiko patah tulang yang kemungkinan terjadi.
Melalui hasil tes BMD dapat diketahui kondisi kesehatan tulang secara menyeluruh. Sehingga dokter dapat memprediksi tingkat risiko patah tulang di masa mendatang, terutama pada penderita osteoporosis.
Seseorang yang rentan mengalami patah tulang dapat disebabkan karena berbagai faktor mulai dari usia hingga kondisi kesehatan. Berikut beberapa penjelasan lengkap mengenai penyebab meningkatnya risiko patah tulang:
Kelebihan tes BMD adalah membantu pasien mendeteksi risiko patah tulang dengan cepat dan aman guna mempersiapkan upaya pencegahan.
Pemeriksaan kepadatan tulang tidak hanya untuk mendeteksi osteoporosis dan risiko patah tulang. Upaya pemeriksaan ini juga berfungsi untuk memantau perkembangan hasil terapi osteoporosis.
Pemantauan dilakukan dengan memeriksa perubahan tingkat kepadatan tulang selama terapi berjalan. Terapi osteoporosis dapat membantu meningkatkan kekuatan dan kepadatan tulang secara bertahap.
Jika terapi tersebut membuahkan hasil pasien dapat terhindar dari risiko patah dan nyeri tulang. Pengobatan ini biasanya terdiri dari beberapa gabungan antara perubahan pola hidup, suplemen, dan obat-obatan.
Obat-obatan yang biasanya dikonsumsi selama terapi osteoporosis, di antara yaitu:
Sementara untuk suplemen pendukungnya, terdiri dari vitamin D dan kalsium. Pasien yang menjalani terapi osteoporosis juga dianjurkan mengubah gaya hidup dengan memperbanyak berolahraga dan menjaga pola makan dengan diet sehat.
Layanan Bone Mineral Densitometry (BMD) di Persada Hospital menawarkan berbagai fitur kesehatan yang lengkap di antaranya Quick View, One Vision, dan One Scan. Pemeriksaan BMD yang kami tawarkan dapat membantu mendeteksi pengeroposan tulang lebih dini guna meminimalisir risiko patah tulang yang parah.
Berikut alasan mengapa Anda harus melakukan BMD di Persada Hospital:
Keunggulan pemeriksaan BMD di Persada Hospital yaitu penggunaan alat-alat canggih dan modern bertaraf internasional.
Selain sudah memakai alat kesehatan modern, Persada Hospital juga menyediakan dokter spesialis ortopedi dan traumatologi terlatih untuk menangani proses pemeriksaan BMD.
Tidak hanya menyediakan fasilitas yang lengkap, kami juga menawarkan perawatan yang menyeluruh dan personal pada setiap pasien yang datang berobat. Tes BMD adalah salah satu bagian dari upaya menjaga kesehatan tulang yang sangat disarankan bagi para wanita yang telah memasuki masa menopause.
Lakukan pemeriksaan BMD setiap satu hingga dua tahun sekali untuk mendeteksi masalah kepadatan tulang secara menyeluruh.
Kunjungi layanan BMD Persada Hospital untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter spesialis ortopedi tersertifikasi. Lalu, kunjungi blog Persada Hospital untuk menyimak berbagai artikel lainnya.