Mengenal Macam-Macam Gangguan Sistem Saraf

Mengenal Macam-Macam Gangguan Sistem Saraf

Ada berbagai jenis penyakit dan gangguan sistem saraf yang sebaiknya diwaspadai oleh setiap orang. Ada berbagai penyebab dari gangguan ini, misalnya infeksi, cedera, gangguan peredaran darah, tumor, serta gangguan sistem imun.

Sebenarnya, apa saja gangguan yang perlu diwaspadai dan penting untuk segera ditindak? Lalu, apa saja gejala dan tindakan yang bisa dilakukan? Baca informasi berikut, serta ketahui juga kapan Anda harus ke dokter terkait gangguan ini!

Macam-Macam Gangguan Sistem Saraf yang Perlu Segera Ditindak

Berikut adalah berbagai jenis penyakit dan gangguan yang perlu Anda waspadai, karena perlu adanya tindakan medis yang tepat supaya kondisinya tidak menjadi semakin parah.

1. Penyakit Alzheimer

Pertama, ada penyakit alzheimer yang merupakan sebuah penyakit degeneratif yang bersifat progresif. Hal ini dapat berdampak terhadap matinya sel-sel di otak.

Alzheimer ini merupakan tipe dari demensia, sehingga menganggu fungsi berpikir, daya ingat, serta perilaku dari penderitanya.

2. Cerebral Palsy

Gangguan yang disebabkan oleh adanya gangguan perkembangan otak dari saat dikandungan, kondisi ini menyebabkan gangguan fungsi otot, gerak dan koordinasi tubuh.

3. Bell’s Palsy

Ini adalah jenis penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan untuk otot-otot di bagian wajah. Penyebabnya yaitu karena adanya peradangan saraf yang kemudian dapat mengendalikan otot-otot wajah tersebut.

Biasanya, salah satu sisi wajah penderita akan menjadi kaku, lalu mengalami kesulitan untuk menutup mata atau tersenyum.

4. Multiple Sclerosis

Penyakit ini merupakan penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf otak sampai saraf tulang belakang (spinal cord), sehingga dapat menyebabkan gejala neurologis yang bermacam-macam berdasar lokasi saraf yang terlibat. 

5. Meningitis

Ini adalah kondisi peradangan pada selaput otak yang disebabkan oleh virus, bakteri jamur atau kondisi autoimun. Gejala yang sering muncul adalah demam, kaku kuduk, nyeri kepala ataupun perubahan prilaku. 

6. Epilepsi

Epilepsi sering juga disebut dengan penyakit ayan. Ini merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya aktivitas dari listrik otak yang terjadi secara tidak normal. Dampaknya, penderita bisa mengalami kejang secara berulang, meski tanpa adanya penyebab yang jelas.

7. Parkinson

Penyakit saraf yang berikutnya ada parkinson, hal ini terjadi saat berbagai sel saraf tidak mampu menghasilkan kadar dopamin yang cukup. Padahal, zat tersebut memiliki peran yang sangat penting untuk mengontrol gerakan dan otot tubuh.

8. Stroke

Selanjutnya, ada gangguan pada sistem saraf yang cukup umum diketahui masyarakat, yaitu stroke. Ini merupakan kondisi di mana adanya gangguan ketika tubuh melakukan suplai darah untuk bagian otak. Jika hal tersebut sudah terjadi, maka jaringan di dalam otak pun tidak bisa mendapatkan nutrisi yang mencukupi.

Dampak selanjutnya, berbagai jenis sel di otak mulai mati dalam hitungan beberapa menit. Biasanya, penyakit stroke disebabkan karena terjadinya penggumpalan darah di bagian pembuluh arteri, atau karena adanya penumpukan plak. Selanjutnya, aliran darah untuk menuju otak pun menjadi terhambat.

9. Neuropati Perifer

Gangguan sistem saraf yang satu ini dapat terjadi jika ada kerusakan saraf yang berada di luar otak serta sumsum tulang belakang. Dampaknya, tubuh dapat mengalami nyeri, mati rasa, serta kelemahan pada berbagai tubuh, umumnya di bagian tangan dan kaki.

10. Infeksi Sistem Saraf Pusat

Ini merupakan kondisi ketika virus dan bakteri masuk ke bagian jaringan sumsum tulang belakang dan otak, sehingga terjadi infeksi di bagian saraf pusat.

11. Ensefalitis atau Radang Otak

Merupakan peradangan otak yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur ataupun kondisi autoimun. 

12. Sindrom Reye

Selanjutnya, ada sindrom reye yang melibatkan gangguan otak dan fungsi hati. Biasanya banyak  terjadi pada anak-anak ataupun remaja.

13. Hydrocephalus

Penderita penyakit ini akan mengalami penumpukan berbagai cairan di dalam otak, sehingga tekanan di otak akan meningkat. Untuk penanganan penyakit ini, Anda dapat melakukan pengobatan di Persada Hospital.

14. Vertigo

Vertigo merupakan kondisi ketika penderitanya mengalami sakit kepala yang umumnya ditandai dengan merasa sekelilingnya berputar atau merasakan sensasi diri, sehingga penderitanya menjadi kehilangan keseimbangan.

Baca Juga: Hemifacial Spasm: Gejala dan Pengobatannya

Gejala Penyakit Saraf

Ada berbagai gejala umum dari penyakit atau gangguan sistem saraf, beberapa di antaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Di bagian tubuh tertentu, terasa mati rasa atau kebas secara berulang atau dalam jangka waktu yang lama;
  2. Selain kebas, terkadang penderita juga mengalami sensasi terbakar atau merasa kesemutan;
  3. Tubuh menjadi sulit untuk melakukan pergerakan;
  4. Bagian kaki menjadi terasa sangat nyeri, biasanya terjadi secara terus menerus;
  5. Tubuh mulai kehilangan keseimbangan, biasanya ditandai dengan tersandung atau terjatuh secara tiba-tiba;
  6. Merasakan sakit kepala dalam jangka waktu yang lama;
  7. Tubuh mengeluarkan keringat berlebih, tanpa adanya penyebab yang jelas;
  8. Dapat menimbulkan gejala pada bagian kantung kemih, sehingga penderita menjadi lebih sering buang air kecil;
  9. Mengalami tremor tanpa penyebab yang jelas, sehingga berbagai gerakan tubuh menjadi sulit untuk dikontrol. Hal ini dapat terjadi pada bagian tubuh tertentu, misalnya bagian kepala atau tangan;
  10. Jika masalah saraf terjadi pada bagian wajah, maka fungsi dari otot wajah dapat berkurang. Dampaknya, wajah akan tampak miring, bahkan bisa juga menjadi sulit untuk mengedipkan mata.

Pencegahan Penyakit Saraf

Supaya dapat terhindar dari berbagai penyakit dan gangguan sistem saraf, maka penting untuk menjaga pola hidup yang sehat. Ada berbagai tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegahnya, misalnya sebagai berikut:

  1. Melakukan olahraga secara rutin setiap harinya, minimal 30 menit;
  2. Mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan memperbanyak konsumsi berbagai jenis buah dan sayur;
  3. Mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah di dalam tubuh;
  4. Menjaga berat badan, usahakan dalam kondisi ideal;
  5. Tidak merokok;
  6. Menghindari konsumsi berbagai jenis alkohol;
  7. Usahakan untuk selalu mempertahankan postur tubuh, misalnya ketika duduk atau berdiri.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, serta tidak kunjung membaik meski sudah minum obat pereda nyeri, maka ada baiknya segera periksa ke dokter.

Contoh obat pereda nyeri yang bisa dikonsumsi  yaitu paracetamol dan ibuprofen. Ketika jenis obat semacam itu tidak dapat membuat gejala berkurang, maka sebaiknya hal tersebut diwaspadai.

Hal ini perlu lebih diperhatikan jika nyeri yang dialami terbilang cukup parah dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Tangani Gangguan Sistem Saraf bersama Persada Hospital Malang

Setelah membaca penjelasan di atas, tentunya Anda telah semakin mengetahui bahwa sebenarnya ada berbagai jenis penyakit saraf yang perlu diwaspadai. Menjaga kesehatan dan melakukan pola hidup sehat dapat dilakukan untuk mencegahnya.

Namun, jika seseorang sudah mengalami gangguan pada sistem saraf, maka sebaiknya segera mendapat tindakan penanganan. Dengan adanya tindakan medis yang tepat, maka pasien tersebut dapat mencegah berbagai risiko kesehatan yang lebih parah.

Jika Anda mengalami gangguan saraf, segera lakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat agar kondisi Anda tidak semakin memburuk. Di Persada Hospital Malang, Anda bisa mendapatkan penanganan medis terbaik dari dokter spesialis bedah saraf yang berpengalaman. Kami menyediakan berbagai fasilitas medis lengkap dan profesional untuk menangani penyakit saraf dengan optimal.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf, dr. Muhammad Sofyanto, Sp. BS, dokter spesialis bedah saraf di Persada Hospital Malang. Jangan tunda untuk mendapatkan perawatan yang Anda butuhkan!

 

Informasi Lebih Lanjut Hubungi - 081130588585
Ditinjau oleh :
dr. Made Ayu Hariningsih Sunada, Sp.S., M.Biomed
Spesialis Neurologi
Bagikan :
#SehatBarengPersada