Mata adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang memiliki peran utama dalam menghasilkan gambaran visual dari lingkungan sekitar. Seperti organ lainnya, ada banyak jenis penyakit mata yang mengintai.
Penyakit mata adalah kondisi atau gangguan yang memengaruhi salah satu atau beberapa bagian mata. Termasuk kelopak mata, kornea, lensa, retina, saraf optik, atau bagian-bagian lainnya.
Penyakit ini bisa bersifat akut (muncul dengan cepat dan berlangsung singkat) atau kronis (berlangsung dalam jangka waktu yang lama). Penyebabnya karena berbagai faktor, termasuk infeksi, peradangan, trauma, atau kondisi medis lainnya.
Adapun pengobatannya bisa dilakukan di rumah sakit dengan berteknologi canggih Persada Hospital.
Tak hanya penyakit mata, insomnia juga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Berikut ini adalah bahaya insomnia yang perlu Anda ketahui.
Ada beberapa jenis penyakit pada mata yang harus Anda pahami. Antara lain adalah sebagai berikut:
Penyakit yang satu ini sering disebut sebagai "mata merah" atau "radang mata." Kondisi umum yang terjadi ketika konjungtiva, lapisan jaringan tipis dan transparan yang melapisi bagian depan mata dan bagian dalam kelopak mata, mengalami peradangan atau iritasi.
Penyebabnya karena berbagai faktor. Seperti infeksi virus, bakteri, atau alergi, serta paparan terhadap bahan kimia atau iritan.
Jenis penyakit mata selanjutnya adalah penyakit mata kering, yaitu kondisi mata akibat lapisan air mata terganggu atau kualitasnya buruk. Hal ini dapat menyebabkan mata terasa kering dan gatal, bahkan berair atau iritasi.
Katarak terjadi ketika lensa mata, yang biasanya transparan, menjadi keruh atau kabur. Gejala katarak dapat mencakup penglihatan buram, sulit melihat di bawah cahaya terang, peningkatan sensitivitas terhadap cahaya, dan warna yang tampak pudar.
Anda dapat melakukan pengobatan mata katarak di Persada Hospital melalui Cataract Center. Penderita katarak akan mendapatkan layanan One Day Care yang didukung oleh fasilitas canggih dan dokter mata yang kompeten.
Berikutnya adalah glaukoma yang merupakan kelompok penyakit mata disebabkan oleh kerusakan saraf optik dan sering kali karena tekanan intraokular yang tinggi.
Gejalanya sering tidak terasa pada tahap awal. Namun apabila dibiarkan tanpa pengobatan, dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.
Kondisi ini dapat dialami oleh berbagai usia. Kelainan refraksi adalah kondisi mata tidak dapat memfokuskan cahaya dengan tepat pada retina, Hal ini dapat mengakibatkan gangguan penglihatan. Adapun beberapa jenis kelainan refraksi yang umum meliputi:
a. Hipermetropi
Penderita hipermetropi memiliki fokus yang terlalu jauh, hal ini menyebabkan gambar yang dihasilkan tidak tepat pada pusat penglihatan (makula), namun terfokus di belakang retina. Hipermetropi menyebabkan pandangan jarak jauh kabur dan memerlukan lensa sferis positif untuk mengoreksinya. Kelainan ini dapat dialami oleh semua usia.
b. Rabun Jauh (Miopi)
Berkebalikan dengan hipermetropi, penderita miopi memiliki fokus yang terlalu dekat. Hal ini mengakibatkan gambar yang dihasilkan terfokus di depan retina daripada tepat pada retina. Hal ini menyebabkan gambar yang jelas hanya terlihat pada jarak dekat, sementara gambar yang jauh terlihat kabur.
c. Astigmatisme
Penderita astigmatisma memiliki kornea atau lensa mata yang tidak berbentuk dengan baik, akibatnya cahaya yang masuk ke mata tidak pada 1 titik fokus, sehingga menyebabkan gambar yang terlihat kabur atau berfokus ganda.
d. Presbiopi
Merupakan penurunan kemampuan akomodasi yang umum terjadi pada usia lanjut. Presbiopi terjadi karena kehilangan elastisitas lensa mata seiring bertambahnya usia, yang menyebabkan kesulitan dalam melihat objek pada jarak dekat.
Jenis penyakit mata berikutnya adalah gangguan retina. Gangguan ini terjadi pada lapisan sensitif cahaya di belakang mata, yang disebut retina. Padahal retina berperan penting untuk menangkap gambar dan mentransmisikan sinyal optik dari mata ke otak.
Kornea adalah lapisan jaringan yang transparan dan cembung di bagian depan mata yang bertanggung jawab atas pembelokan cahaya yang masuk ke mata. Kelainan kornea dapat meliputi berbagai kondisi yang mempengaruhi bentuk permukaan, kejernihan, atau kelengkungan kornea, yang kemudian dapat memengaruhi penglihatan.
Kondisi mata akibat penglihatan tidak berkembang dengan normal selama masa pertumbuhan anak-anak. Kelainan ini dapat terjadi pada satu mata, namun dapat pula terjadi pada kedua mata. Bila terjadi pada satu mata sering menyebabkan mata malas.
Buta warna menyebabkan seseorang kesulitan atau tidak dapat membedakan warna secara normal. Buta warna dapat terjadi secara total sehingga penderita akan melihat dengan warna hitam, putih dan gradasi abu-abu saja, seperti melihat televisi hitam putih. Atau dapat mengalami kelainan buta warna yang lebih ringan yaitu buta warna parsial, pada jenis partial ini, penderita masih bisa melihat warna-warna solid, namun warna yang sangat muda seperti merah muda dan hijau yang sangat muda tampak berwarna coklat muda saja. Hal ini disebabkan oleh ketidaknormalan atau kekurangan dalam jenis atau jumlah sel kerucut di retina mata yang bertanggung jawab atas persepsi warna.
Jenis penyakit mata ini merupakan pertumbuhan jaringan tidak normal yang berkembang di atas permukaan mata. Biasanya pada kornea (bagian transparan di depan mata) yang menyebar ke arah pupil dan dapat menutupi pupil. Kelainan ini sering disalah artikan sebagai katarak.
Nama lainnya adalah mata juling. Kedua mata tidak sejajar atau tidak terfokus pada titik yang sama secara bersamaan.
Ini terjadi ketika otot-otot mata yang mengontrol gerakan mata tidak berfungsi secara simetris, sehingga satu mata melihat objek pada satu arah sementara mata yang lain melihatnya pada arah yang berbeda.
Sebuah kondisi mata meradang atau iritasi sebagai respons terhadap alergen tertentu. Seperti serbuk sari, debu hingga bulu hewan. Mata akan mengalami gatal, memerah bahkan mengeluarkan air mata lebih sering.
Jenis penyakit ini disebabkan trauma langsung dari benda asing yang masuk ke mata. Baik itu paparan bahan kimia, luka tusuk dan lain-lain. Penyakit ini memengaruhi berbagai bagian mata.
Komplikasi mata yang serius yang disebabkan oleh diabetes yang tidak terkontrol dengan baik. Ini terjadi ketika kadar gula darah tinggi merusak pembuluh darah di retina, lapisan di belakang mata yang bertanggung jawab atas penglihatan.
Penyakit mata ini umum terjadi pada usia lanjut yang menyebabkan kerusakan pada makula. Gejalanya adalah perubahan penglihatan sentral, seperti penglihatan kabur atau bintik-bintik gelap di tengah penglihatan.
Ada beberapa cara untuk mencegah penyakit mata. Antara lain:
Anda harus ke dokter apabila mengalami beberapa gejala yang dirasakan oleh mata. Seperti mata merah, kering, terasa nyeri, pandangan kabur, kepala pusing dan lain sebagainya.
Jangan menunda untuk periksa ke dokter mata. Supaya pengobatan dapat ditangani secepat mungkin.
Persada Hospital menangani pemeriksaan rutin kesehatan mata Anda dengan Dokter dan tenaga kesehatan yang kompeten serta fasilitas pemeriksaan yang canggih dan nyaman.
Salah satu permasalahan mata ialah penyakit katarak, baca disini mengenai tujuan dan manfaat operasi katarak Fakoemulsifikasi.
Setidaknya Anda segera memeriksakan mata dengan intensitas 6 bulan sekali dengan Klinik Spesialis Mata di rumah sakit yang berlokasi di Malang ini. Hal ini untuk mencegah munculnya jenis penyakit mata yang dapat mengganggu penglihatan Anda. Informasi lebih lanjut tentang Persada Hospital, Anda bisa menghubungi kami!